KKP sebut Indonesia turun langsung perbaiki ekonomi dari desa

3 weeks ago 15
Sekarang Indonesia turun langsung memperbaiki ekonominya langsung dari desa-desa.

Yogyakarta (ANTARA) - Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Trian Yunanda mengatakan Pemerintah Indonesia turun langsung memperbaiki ekonomi dari desa.

“Sekarang Indonesia turun langsung memperbaiki ekonominya langsung dari desa-desa. Tidak lagi membangun gedung-gedung megah di pusat-pusat kota, tapi membangun dari desa, antara lain diwujudkan dengan sarana-prasarana produktif yang kita bangun di sini,” kata Trian Yunanda dalam agenda kunjungan ke lokasi pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP), di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya yang juga Ketua Pelaksana KNMP mendatangi Desa Poncosari di Bantul untuk melihat progres pembangunan KNMP.

Hingga saat ini, pembangunan konstruksi sudah mencapai 55 persen dengan alokasi anggaran pembangunan Rp22 miliar.

Fasilitas yang disiapkan, yaitu tambatan perahu dan turap, shelter pendaratan ikan, docking kapal perikanan, bengkel mesin kapal, bale nelayan, kios perbekalan, sentra kuliner, kios pemasaran ikan, penyediaan air bersih, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN), pedestrian, gapura dan kantor pengelola, leveling dan pematangan lahan, jalan lingkungan, taman, tempat ibadah, dan unit MCK.

Berikutnya adalah gudang beku portable, pabrik es portable, mobil berpendingin, 50 unit coolbox, 10 unit kapal dengan ukuran kurang dari 5 GT (gross tonnage), 100 unit mesin, dan 320 unit alat tangkapan ikan.

Selain memantau progres pembangunan untuk menyiapkan sarana dan prasarana perikanan, KKP juga melakukan penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) nelayan sejak 20-23 November 2025 guna menyiapkan mereka dalam mengelola fasilitas KNMP secara optimal dan berkelanjutan.

Secara rinci, pihaknya memberikan sosialisasi program pembiayaan usaha nelayan lengkap dengan literasi dan pengelolaan keuangan. Kemudian juga memberikan sejumlah pelatihan yang terdiri dari pengembangan usaha nelayan berupa pengetahuan dasar pelayanan dan operasi penangkapan ikan, pengenalan keselamatan kerja dan P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan), praktik penanganan ikan di atas kapal, praktik menjangka dan pengenalan logbook penangkapan ikan, hingga pelatihan keselamatan kerja di kapal.

Selanjutnya ialah pelatihan diversifikasi usaha nelayan yang mencakup praktik diversifikasi produk olahan perikanan untuk MPASI (makanan pendamping ASI) dan olahan frozen food untuk balita, pemasaran produk perikanan (ikan laut, udang vaname, dan ikan air tawar), strategi pemasaran digital untuk produk olahan perikanan, serta pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) untuk memperoleh legalitas usaha.

Di KNMP Poncosari sendiri, terdapat 4.324 kepala keluarga (KK) dengan 230 orang jumlah nelayan. Pendapatan rata-rata nelayan saat ini sekitar Rp2 juta/orang/bulan, dan diproyeksikan akan meningkat menjadi Rp2,55 juta/orang/bulan melalui intervensi KNMP.

Terkait volume produksi nelayan saat ini (dengan komoditas utama ikan layur, trejet, dan tongkol), sebanyak 276 ton/per tahun dengan nilai produksi Rp4,14 miliar/tahun, dan diprediksi meningkat menjadi 361 ton/per tahun dengan nilai Rp6,14 miliar/tahun.

Nantinya, KNMP di kawasan tersebut akan diintegrasikan dengan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih Kalurahan Poncosari yang menjadi wadah bagi para nelayan untuk menerima manfaat langsung program KNMP.

“Ini adalah modal awal yang diberikan oleh pemerintah untuk sama-sama membangun perekonomian di sini,” ujar Trian pula.

Baca juga: Kemenkop dorong sinergi Kopdes dan Kampung Nelayan Merah Putih

Baca juga: Harapan baru di Kampung Nelayan Merah Putih

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |