Jakarta (ANTARA) - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) optimistis melanjutkan tren positif seiring kinerja keuangan pada semester I 2025, yang membaik.
Direktur Utama KAEF Djagad Prakasa Dwialam dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan upaya berkelanjutan, yang dilakukan untuk mendorong peningkatan kinerja keuangan melalui perbaikan fundamental perusahaan dan efisiensi, telah menunjukkan hasil.
"Langkah efisiensi yang dilakukan KAEF berdampak signifikan terhadap peningkatan gross margin dan penurunan beban usaha pada semester I 2025," ujarnya.
Sesuai laporan keuangan semester I 2025, yang telah melalui limited review oleh auditor independen, KAEF mencatat peningkatan persentase laba kotor terhadap penjualan (gross margin) menjadi 35,7 persen, lebih tinggi sebesar 5,4 persen dibandingkan semester I 2024 yaitu sebesar 30,3 persen.
Beban usaha KAEF pada semester I 2025 juga turun sebesar 14,3 persen menjadi Rp1,5 triliun apabila dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Karena itu, KAEF mampu memangkas kerugian pada semester I 2025 sebesar 56,6 persen menjadi Rp135,6 miliar, dibandingkan dengan semester I 2024 yaitu sebesar Rp312,2 miliar.
"Hal ini menjadi capaian penting yang menunjukkan bahwa arah pembenahan transformasi yang ditempuh perseroan sudah berjalan dengan baik," kata Djagad.
Selain melakukan efisiensi, lanjutnya, KAEF juga menjalankan langkah-langkah untuk memperkuat fundamental perusahaan.
Salah satunya melalui strategi penataan portofolio produk sebagai upaya pengendalian beban pokok penjualan (COGS).
Perusahaan pun mendorong produk-produk dengan margin yang kompetitif dan menjalankan perampingan produk (streamlining) untuk
mengoptimalkan kontribusi dan performa produknya.
Selain itu, KAEF menjalankan rasionalisasi produknya dengan mempertimbangkan performa produk, potensi pasar, kapasitas manufaktur, dan kepatuhan terhadap regulasi yang ada.
"Langkah ini tercermin pada peningkatan gross margin sebesar 5,4 persen dari tahun sebelumnya," sebutnya.
Djagad menambahkan bahwa perbaikan di semester I 2025 tersebut juga terjadi karena kerja keras dan komitmen seluruh insan Kimia Farma, untuk memulihkan performa perusahaan secara fundamental.
"Kimia Farma dengan konsisten menjalankan perbaikan fundamental dan efisiensi sejak tahun lalu. Hasilnya, sudah mulai terlihat pada kinerja semester I 2025 yang telah membaik dan berada di jalur yang tepat. Kami pun optimis bahwa Kimia Farma dapat menjaga pertumbuhan kinerja positif hingga akhir tahun 2025," ujarnya.
Perseroan memandang bahwa industri farmasi ke depannya masih akan tumbuh didukung dengan kontribusi produk domestik bruto (PDB) sektor kesehatan dan belanja kesehatan per kapita di dalam negeri, yang diproyeksikan masih terus tumbuh.
Di sisi lain, industri farmasi juga menghadapi tantangan dengan adanya persaingan industri farmasi dan menghadapi tantangan dengan adanya persaingan yang semakin kompetitif, sehingga perusahaan farmasi diharapkan beroperasi lebih efisien, agar dapat bersaing dari sisi harga dan kualitas produk.
Menjawab tantangan industri itu, menurut Djagad, KAEF telah menyiapkan serangkaian strategi guna menunjang transformasi secara berkelanjutan di seluruh lini bisnisnya.
Transformasi, yang dijalankan melalui enam pilar yaitu ketahanan modal kerja, penguatan kompetensi sumber daya manusia (SDM), digitalisasi proses bisnis, efisiensi operasional, penguatan tata kelola perusahaan (GCG), dan sinergi antarentitas dalam grup.
KAEF meyakini proses transformasi yang dijalankan tidak boleh berhenti.
"Transformasi ini menjadi wujud komitmen KAEF untuk menjadi perusahaan yang lebih lincah, adaptif, dan kompetitif, guna menghadapi tantangan masa depan," sebut Djagad.
Baca juga: Kimia Farma rombak jajaran direksi dan komisaris lewat RUPST 2025
Baca juga: Kimia Farma pangkas 11 persen kerugian jadi Rp126,44 miliar
Baca juga: Kimia Farma Apotek menyuplai obat-obatan ke 93 Kopdes Merah Putih
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.