Kiat ajarkan anak pahami pentingnya berbagi dan hargai perbedaan

4 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Certified Positive Discipline Parent Educator Damar Wahyu Wijayanti mengatakan orang tua perlu melatih anak-anak sejak masih berada dalam rumah untuk memahami pentingnya berbagi dengan sesama dan menghargai perbedaan dalam kehidupan sehari-hari.

"Jadi sama seperti konsep agama kita juga, sebenarnya kebaikan itu bisa diperpanjang, biar nanti habis Ramadhan, itu bisa kita lanjutkan lagi," kata Damar dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu.

Co-Founder goodenoughparents.id itu mengatakan amat penting bagi orang tua untuk mengajarkan pada anak bahwa kebaikan tidak hanya dilakukan ketika bulan Ramadhan saja.

Selama berada di rumah, orang tua dapat memberikan pemahaman bahwa kebaikan yang dapat dilakukan melalui berbagi dengan sesama, menolong yang membutuhkan dapat selalu dilakukan setiap hari.

Baca juga: Ahli sebut anak lebih hebat dari AI karena pahami nilai budi pekerti

Baca juga: Bonding yang kuat dengan orang tua cegah anak terkena adiksi gawai

Setelah anak memahami konsep tersebut orang tua dapat menciptakan kesempatan harian bagi anak untuk menebar kebaikan. Misalnya, diberikan tugas yang wajib dilakukan dalam keluarga seperti ikut merawat tanaman atau menjaga kebersihan rumah.

Ia menekankan anak-anak amat bergantung pada orang tua atau keluarganya untuk memberikan kesempatan mencoba berbagai hal. Diharapkan orang tua tidak berhenti memberikan batasan, sehingga kemampuan anak menjadi berkembang.

"Jadi, dari kitanya, yang penting memberikan kesempatan pada anak untuk lanjutkan kebaikan," ucap dia.

Kemudian dalam mengajarkan arti dari menghargai perbedaan, orang tua terutama dengan anak yang usianya masih tujuh tahun ke bawah dapat memberikan aturan yang tegas sejak dari dalam rumah sebelum anak berbaur dengan lingkungan yang berbeda.

Aturan amat diperlukan karena tiap keluarga memiliki aturan yang berbeda-beda di rumah dan budaya yang dipegang secara turun temurun.

Dianjurkan orang tua membuat aturan sejelas mungkin, jika diperlukan bisa menggunakan foto atau gambar yang dapat mempermudah anak menangkap maksud dan tujuan dari aturan tersebut.

Ketika akan mudik ke kampung halaman misalnya, orang tua bisa menerapkan aturan untuk mengambil camilan dalam sebuah cawan kecil sambil menekankan pada anak untuk menghabiskannya terlebih dahulu sebelum menikmati camilan lain.

"Ini bisa dilatih di rumah, misalnya taruh beberapa toples begitu ya, lalu kita ajarkan kalau kamu mau yang mana, ambil satu, masukkan ke wadah, habiskan dulu baru nanti kamu ambil lagi, itu aturannya harus sejelas mungkin," katanya.

Contoh lain yang Damar berikan, yakni anak-anak yang ingin bermain lari-lari kecil, dapat dibiasakan melakukannya di luar ruangan supaya tidak mengganggu saudara-saudara yang lain.

Baca juga: Gangguan mental hingga lingkungan tidak aman picu kekerasan pada anak

Baca juga: Kiat bagi orang tua kelola emosi untuk cegah kekerasan pada anak

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |