Khofifah: Maulid Nabi momentum teguhkan kerukunan kehidupan berbangsa

2 weeks ago 9
Nabi Muhammad SAW mengajarkan bagaimana hidup dalam damai, saling menghormati, dan menjaga kerukunan meski dalam perbedaan

Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat menjadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam (SAW) sebagai momentum meneguhkan semangat kedamaian dan kerukunan dalam kehidupan berbangsa di tengah keberagaman suku, budaya, dan agama.

“Maulid Nabi bukan sekadar peringatan kelahiran Rasulullah, tetapi juga saat kita merenungkan kembali teladan beliau. Nabi Muhammad SAW mengajarkan bagaimana hidup dalam damai, saling menghormati, dan menjaga kerukunan meski dalam perbedaan,” kata Gubernur Jatim Khofifah di Surabaya, Jumat.

Khofifah menekankan Rasulullah SAW berhasil menyatukan masyarakat Arab yang kala itu terpecah karena konflik kesukuan. Hal ini menjadi contoh penting bagi Indonesia yang kaya akan keberagaman suku, budaya, dan agama.

Ia juga mengingatkan salah satu sabda Nabi, yang diriwayatkan Imam Bukhari, yakni, “Seorang Muslim sejati adalah orang tidak menyakiti orang lain, baik melalui ucapan (lisan), maupun perbuatan (tangan) mereka, sehingga sesama Muslim merasa aman dari mereka.”

Baca juga: Peringatan Maulid Nabi tingkat kenegaraan digelar di Istiqlal hari ini

Implementasi ajaran damai Nabi Muhammad SAW, lanjutnya, bisa dimulai dari hal kecil seperti menjaga ucapan, menghargai perbedaan, serta menahan diri dari tindakan yang menyakiti orang lain.

Lebih jauh kerukunan juga berarti memperkokoh solidaritas sosial, kata dia, membantu sesama tanpa memandang latar belakang, serta menguatkan semangat persaudaraan sebangsa.

Dalam konteks bangsa Indonesia, Khofifah menyebut nilai-nilai Maulid Nabi SAW selaras dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Keragaman suku, agama, dan budaya harus dilihat sebagai anugerah, bukan pemicu pertentangan.

Baca juga: Maulid Nabi dan etika menyampaikan aspirasi

“Kalau pesan ini benar-benar kita terapkan, maka tidak ada lagi perpecahan yang dipicu oleh kata-kata yang menyakiti. Justru yang lahir adalah suasana penuh kedamaian dan kerukunan,” ucapnya.

Ia juga menegaskan Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin). Ajaran itu tidak hanya mengatur hubungan antarmanusia, tetapi juga menjaga lingkungan dan menebar kebaikan bagi semua makhluk.

“Kerukunan adalah kunci kemajuan. Mari kita jadikan Maulid Nabi sebagai sumber inspirasi untuk merawat Indonesia yang damai dan penuh persaudaraan,” katanya.

Baca juga: Peringatan Maulid Nabi momentum teladani akhlak Rasulullah SAW

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |