Khofifah: Koperasi Desa Merah Putih dorong pertumbuhan ekonomi

8 hours ago 3

Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimistis program pembentukan 70.000 Koperasi Desa Merah Putih di seluruh Indonesia akan mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan serta menurunkan angka kemiskinan.

Optimisme tersebut disampaikannya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penguatan Ekonomi Desa bersama Bupati dan Wali Kota se-Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu.

Khofifah menegaskan bahwa Pemprov Jatim siap mendukung sepenuhnya program nasional ini, yang merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto terkait pembentukan 70.000 Koperasi Desa Merah Putih yang akan diluncurkan pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Koperasi Nasional.

“Terkait Koperasi Desa, para Bupati dan Wali Kota mungkin sudah mulai ditemui oleh Kepala Desa masing-masing. Kita perlu mencari format yang tepat agar kehadiran Kopdes benar-benar produktif, terutama jika desa tersebut sudah memiliki BUMDes dan koperasi yang berjalan,” kata Khofifah.

Menurutnya, program ini selaras dengan visi pembangunan nasional, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

“Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi ujung tombak pembangunan desa. Insya Allah, peluncurannya pada 12 Juli mendatang dapat menjadi motor penggerak ekonomi sekaligus menurunkan kemiskinan,” ujarnya.

Khofifah menjelaskan bahwa terdapat tiga skema dalam pengembangan Kopdes Merah Putih. Pertama, membentuk koperasi baru. Kedua, melakukan rebranding koperasi yang sudah ada. Ketiga, mengembangkan koperasi yang sudah ada sebagai bagian dari jaringan BUMDes atau lembaga desa lainnya.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi menegaskan bahwa program ini merupakan arahan langsung Presiden untuk memperkuat perekonomian masyarakat desa.

“Program ini bertujuan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di desa, seperti rantai distribusi pangan yang panjang, keterbatasan permodalan, serta dominasi middle man yang menekan harga petani dan meningkatkan biaya bagi konsumen,” katanya.

Ahmad menambahkan bahwa Kopdes Merah Putih memiliki peluang multifungsi, antara lain sebagai pusat produksi dan distribusi yang dapat memperpendek rantai pasok, menekan harga di tingkat konsumen, meningkatkan harga di tingkat petani, serta menciptakan lapangan kerja.

Ia pun menegaskan bahwa program ini harus berjalan sesuai target dan mendapat dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, khususnya pemerintah daerah.

“Kami melakukan koordinasi secara masif baik antar-kementerian, lembaga, maupun dengan pemerintah daerah guna memastikan program ini berjalan optimal, termasuk strategi percepatan, pemantauan, serta evaluasi berkala,” katanya.

Ahmad juga menjelaskan bahwa pembentukan Kopdes akan dilakukan berdasarkan pemetaan koperasi yang telah ada. Dari data yang dimiliki, saat ini terdapat 4.088 koperasi unit desa yang masih aktif, sementara 4.615 koperasi lainnya dalam kondisi tidak aktif dan akan direvitalisasi agar layak.

Selain itu, sebanyak 64.766 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) akan ditransformasikan menjadi koperasi, serta dilakukan pendataan terhadap desa-desa yang belum memiliki Koperasi Unit Desa (KUD).

“Kami berharap dengan strategi ini, keberadaan Koperasi Desa Merah Putih benar-benar dapat menjadi solusi bagi ekonomi masyarakat desa,” ujar Ahmad.

Baca juga: Masa depan desa di tangan sendiri

Baca juga: Mentan: Koperasi Desa Merah Putih solusi stabilkan harga pangan

Baca juga: Menkop: Kop Des Merah Putih bertujuan putus rantai kemiskinan di desa

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |