Jakarta (ANTARA) - Keterbatasan lahan menjadi penyebab sebagian warga di empat kelurahan di Jakarta Utara yang Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
"Ada empat kelurahan yakni Kelurahan Penjaringan, Cilincing, Kalibaru dan Marunda," kata Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota (Setko) Jakarta Utara Muhammad Andri di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, di empat kelurahan tersebut memang masih terdapat beberapa jamban terbuka.
Kondisi tersebut disebabkan keterbatasan lahan untuk membangun mandi cuci kakus (MCK) umum atau tangki septik komunal.
"Kendala memang lahan, karena lahan kan enggak banyak yang bisa dipakai buat umum," kata dia.
Baca juga: 822 KK di Jakarta Utara masih BAB sembarangan
Baca juga: Kelurahan Sunter Agung deklarasikan "Stop Buang Air Besar Sembarangan"
Selain itu, banyak warga di empat kelurahan tersebut rumahnya kurang memadai untuk dibangun tangki septik secara mandiri.
"Masyarakat yang rata-rata rumahnya kecil di lokasi tersebut, jadi dibuat tangki septik agak susah," kata dia.
Pihaknya menargetkan di akhir tahun 2025, empat kelurahan di Jakarta Utara (Jakut) tersebut sudah bebas dari jamban terbuka. "Tahun ini semua harus bebas buang air besar sembarangan," kata dia.
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakut juga akan menggencarkan pembangunan tangki septik komunal.
"Kami juga melibatkan dana CSR atau dana tanggung jawab sosial dari sejumlah perusahaan untuk membantu warga mewujudkan tangki septik komunal agar target tersebut tercapai," kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.