Sleman (ANTARA) - Kendala biaya selama ini sering menjadi momok bagi anak-anak lulusan SMA sederajat untuk melanjutkan pendidikan di jenjang perguruan tinggi.
Tidak dipungkiri, masalah biaya tinggi ini banyak menjadi kendala anak-anak, khususnya lulusan SMA, yang akhirnya terhenti menimba ilmu di pendidikan formal.
Umumnya, lulusan SMA belum memiliki bekal yang cukup untuk memasuki dunia kerja, khususnya dari sisi keahlian dasar, sehingga mereka sulit dalam bersaing untuk mendapatkan kesempatan di dunia kerja.
Kondisi ini yang sering kali berdampak pada meningkatnya angka pengangguran di suatu daerah dan berpotensi meningkatkan angka keluarga miskin.
Menangkap keadaan ini, Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, merintis kebijakan wajib belajar hingga mencapai sarjana, bukan lagi sekadar Wajib Belajar (Wajar) 12 tahun.
Melalui Program Beasiswa Sleman Pintar, Pemkab Sleman terus berupaya menggandeng perguruan tinggi dan institusi terkait untuk memfasilitasi beasiswa kuliah bagi anak-anak lulusan SMA sederajat dari keluarga miskin dan rentan miskin untuk melanjutkan pendidikan hingga sarjana.
Program beasiswa Sleman Pintar yang merupakan upaya untuk memutus rantai kemiskinan melalui akses pendidikan, dengan memastikan setiap keluarga kurang mampu memiliki kesempatan melahirkan, minimal satu sarjana.
Beasiswa Sleman Pintar adalah program bantuan pendidikan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang dikelola dinas sosial untuk warga kurang mampu agar dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Program ini menyasar lulusan SMA/SMK/MA tahun 2023, 2024, atau 2025 yang memiliki KTP Sleman dan berasal dari keluarga kurang mampu, termasuk penerima bantuan dalam Program Keluarga Harapan (PKH) atau keluarga rentan lainnya, dengan nilai rata-rata rapor kelas XI semester I minimal 7,00 (untuk beberapa program).
Program Sleman Pintar ini diluncurkan dengan tujuan utama memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan tinggi, agar anak-anak Sleman memiliki bekal kemampuan untuk memasuki dunia kerja dan dapat mengangkat perekonomian keluarga, dan juga sebagai upaya untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah itu.
Anak-anak dari keluarga miskin yang hendak mengikuti program ini memang harus melalui tahapan seleksi, guna memastikan kesungguhan dan minat peserta agar bantuan benar-benar tepat sasaran dan membuahkan hasil seperti yang diharapkan.
Proses seleksi melibatkan tahapan administrasi, wawancara, dan tes CBT dan psikotes. Setelah dinyatakan lolos seleksi, merekan mendapatkan bantuan yang mencakup biaya kuliah selama masa studi standar.
Beberapa kerja sama juga dilakukan dengan perusahaan untuk program magang, seperti pada Beasiswa Sleman Pintar Plus Plus.
Pada 2025 ini Pemkab Sleman tercatat mampu merealisasikan beasiswa bagi 800 anak untuk pendidikan jenjang sarjana maupun kuliah sambil bekerja.
Tidak berhenti di sini, Pemerintah Kabupaten Sleman kembali memperluas manfaat program Beasiswa Sleman Pintar untuk tahun 2026. Langkah ini diwujudkan dengan penandatanganan naskah kesepakatan bersama antara Pemkab Sleman bersama 52 institusi pendidikan tinggi di DIY pada Rabu (22/10/2915).
Prosesi ini dilakukan oleh Bupati Sleman Harda Kiswaya, bersama pimpinan institusi pendidikan tinggi di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman.
Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman Harsowasono menyampaikan, selain 52 institusi yang telah menyepakati materi kesepakatan bersama, juga terdapat delapan institusi yang telah mengirimkan proposal rancangan skema pelaksanaan beasiswa.
Tiga institusi telah masuk pada tahap pembahasan bersama Dinas Sosial Sleman dan lima institusi masih menunggu penjadwalan pembahasan dengan dinas sosial.
Dengan kolaborasi antara Pemkab Sleman dengan institusi pendidikan tinggi, diharapkan dapat menjadi wujud nyata dukungan untuk menyelaraskan dan menyinergikan pembangunan daerah melalui peningkatan akses pendidikan tinggi. Harapannya dapat membawa Kabupaten Sleman menjadi semakin maju, adil, makmur, lestari, dan berkeadabam. Pada akhirnya Sleman dapat berkontribusi pada upaya pemerintah pusat untuk menyiapkan generasi unggul pada Program Indonesia Emas 2045.
Pemkab Sleman menyebut institusi pendidikan tinggi memiliki peran strategis dalam mendorong kemajuan daerah, baik melalui pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat. Sehingga kerja sama ini dapat mendukung pelaksanaan pembangunan daerah.
Kesepakatan bersama ini tidak hanya menjadi dokumen formal, namun juga menjadi wujud dari komitmen bersama untuk membangun Sleman melalui kekuatan ilmu pengetahuan, riset, dan inovasi.
Institusi pendidikan tinggi dapat memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program Beasiswa Sleman Pintar, baik dalam bentuk kemudahan akademik, fasilitasi mahasiswa penerima beasiswa, maupun pendampingan dalam bidang pengembangan diri dan karir.
Dengan demikian, anak-anak di Sleman tidak lagi terhalang oleh keterbatasan ekonomi untuk meraih cita-citanya. Namun perlu diingat, beasiswa ini harus tepat sasaran, transparan dan akuntabel.
Jaga komitmen
Program ini tentunya merupakan bentuk kesungguhan Pemkab Sleman dalam memberikan dukungan akses pendidikan bagi anak-anak berprestasi dan ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah, namun terkendala biaya.
Program Beasiswa Sleman Pintar ini mendapat sambutan antusias anak-anak Sleman yang ingin melanjutkan pendidikan, namun terkendala biaya.
Respon positif ini dapat dilihat dari bertambahnya jumlah permohonan beasiswa yang diajukkan kepada Pemkab Sleman.
Sehingga mereka yang mendapatkan kesempatan lolos dan berhasil mendapatkan beasiswa diharapkan untuk bersungguh-sungguh dan memanfaatkan kesempatan dengan sebaik mungkin.
Karena komitmen penuh para mahasiswa terkait keseriusannya dalam melaksanakan pendidikan di jenjang kuliah sampai dengan program magang yang juga menjadi bagian dari kerja sama Pemkab Sleman, perguruan tinggi, dan beberapa perusahaan.
Mahasiswa penerima beasiswa memiliki kewajiban untuk mengikuti perkuliahan secara teratur dan aktif, menjaga prestasi akademik yang baik, aktif mengikuti kegiatan-kegiatan kampus, serta menjadi Duta Sleman.
Selain itu para orang tua dan wali mahasiswa juga diharapkan turut membimbing dan melakukan pendampingan bagi mahasiswa penerima beasiswa. Orang tua dituntut untuk memberikan motivasi dan memantau kemajuan akademik anaknya.
Sekarang, apalagi yang menjadi alasan anak-anak Sleman untuk tidak mau meraih mimpi menjadi sarjana? Fasilitas ada, biaya dibantu disiapkan, tak ada lagi hambatan untuk menjadi anak pintar dan mengangkat derajat keluarga. Hanya butuh komitmen dan kesungguhan dalam mengikuti proses pendidikan.
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































