Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Eddy Hartono menyatakan kerukunan beragama merupakan kekuatan di tengah kemajemukan Indonesia sehingga menjadi fondasi penting dalam mencegah terorisme.
Eddy menyampaikan pesan tersebut dalam sambutannya saat Silaturahmi Kerukunan Beragama dan Toleransi yang digelar BNPT bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Barat di Desa Sidajaya, Subang, Sabtu.
“Kerukunan beragama mencakup sikap saling menghormati, berdampingan damai, dan menolak kekerasan atas nama agama menjadi kekuatan di tengah kemajemukan Indonesia,” ujarnya, sebagaimana keterangan diterima di Jakarta.
Ia menjelaskan penguatan kerukunan beragama dan toleransi merupakan fondasi dalam pencegahan terorisme dari tingkat akar rumput, utamanya desa. Ini juga sejalan dengan Astacita butir pertama, yakni memperkuat ideologi Pancasila.
Penguatan itu perlu melibatkan tokoh lintas agama dan masyarakat, seperti yang dilaksanakan dalam acara silaturahmi dimaksud. Kolaborasi dinilai penting, sebagaimana juga dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat yang mana hari ini lengkap hadir bersama masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama sehingga desa ini menjadi percontohan. Ke depan mungkin nanti kepada lingkup yang lebih besar, lingkup nasional,” tuturnya.
Kepala BNPT menekankan, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh agama penting dalam mencegah radikalisasi dan terorisme. Menurut dia, semua pihak bertanggung jawab untuk menciptakan dan menjaga situasi kondusif.
“Dalam konteks pencegahan terorisme, pemerintah melakukan pencegahan dari hulu sampai hilir. Hari ini kita di sektornya hulunya, hal ini menjadi penting karena semua merasa bertanggung jawab untuk menciptakan kondisi yang kondusif,” ucapnya.
Ia berharap Kabupaten Subang dapat menjadi percontohan bagi daerah lain dalam bersatu melawan paham kekerasan. Kegiatan serupa diharapkan dapat dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan di Jawa Barat maupun provinsi lain.
“Kami juga berharap para peserta, masyarakat, dan tokoh lokal yang hadir ini bisa menjadi agen kerukunan,” kata Eddy mengajak peserta untuk melanjutkan edukasi damai di komunitasnya masing-masing.
Acara tersebut dihadiri oleh sekitar seribu orang yang terdiri atas tokoh lintas agama, masyarakat umum, pelajar, organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan, pemerintah daerah, serta mitra strategis lainnya.
Baca juga: BNPT ajak "civitas academica" masifkan mitigasi radikalisasi digital
Baca juga: BNPT antisipasi serangan terorisme jelang Natal dan tahun baru
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































