Kepala BNN: Perempuan benteng keluarga cegah penyalahgunaan narkoba

1 week ago 4
Kita menghadapi tantangan berat dengan semakin maraknya peredaran narkotika yang menyasar berbagai lapisan masyarakat, termasuk generasi muda dan perempuan

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Marthinus Hukom menilai perempuan, khususnya ibu, berperan penting dalam membangun ketahanan keluarga sebagai benteng utama mencegah penyalahgunaan narkoba.

Saat menerima audiensi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) di Jakarta, Jumat (7/2), ia mengatakan bahwa pembangunan moral bangsa berakar dari keluarga, di mana ibu memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan ketahanan moral anak-anak.

"Kita menghadapi tantangan berat dengan semakin maraknya peredaran narkotika yang menyasar berbagai lapisan masyarakat, termasuk generasi muda dan perempuan," ucap Marthinus, seperti dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Dirinya pun menyoroti semakin kompleksnya peredaran narkotika di Indonesia, termasuk munculnya berbagai jenis narkoba baru serta metode penyelundupan yang semakin canggih.

Oleh karena itu, sambung dia, pendekatan kreatif seperti film pendek sangat efektif untuk menyampaikan pesan bahaya narkoba dengan cara yang lebih mudah diterima masyarakat.

Marthinus mengapresiasi inisiatif FPPI dalam memproduksi film pendek bertema anti-narkoba serta melibatkan BNN dalam proses pembuatannya.

"Ini sesuatu yang mungkin di luar dugaan kami bahwa ada pihak yang memiliki niat baik untuk membuat film dan melibatkan BNN dalam pembuatannya. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat bagi kampanye dalam melawan narkoba," ucap dia.

Sebagai langkah konkret memperkuat kerja sama, Kepala BNN mendorong adanya nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara BNN dan FPPI sebagai dasar sinergi lebih kuat dalam upaya pencegahan narkoba.

Sementara itu, Ketua Umum DPP FPPI Marlinda Irwanti menjelaskan bahwa FPPI merupakan organisasi yang beranggotakan perempuan dari berbagai latar belakang, tetapi memiliki visi yang sama dalam menjalankan kegiatan sosial yang bermanfaat.

Adapun salah satu inisiatif FPPI berupa kampanye edukatif melalui film pendek sebagai media penyadaran akan bahaya narkoba.

Baca juga: Kepala BNN: Pelaku terlibat jaringan narkoba harus dimiskinkan

Baca juga: BNN ungkap keterlibatan anak di bawah umur dalam penyelundupan narkoba

Baca juga: BNN dan PPATK maksimalkan penyelidikan TPPU miskinkan bandar narkoba

"Film ini diharapkan menjadi alat kampanye yang efektif dalam menyampaikan pesan anti-narkoba, terutama menjelang Munas FPPI yang akan menjadi momentum penting dalam memperkuat program pemberdayaan perempuan di Indonesia," ujar Marlinda dalam kesempatan tersebut.

Dia mengungkapkan salah satu fokus utama FPPI memastikan anak-anak muda Indonesia tumbuh menjadi generasi yang bersih dari narkoba sehingga mampu berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Selain pemutaran film pendek, FPPI juga berencana menginisiasi proyek percontohan di beberapa wilayah sebagai langkah konkret dalam pencegahan narkoba.

Marlinda menyampaikan proyek percontohan tersebut menjadi model program berbasis komunitas dengan indikator keterlibatan perempuan dalam berbagai aktivitas sosial dan edukatif yang bebas dari narkoba.

Rencana tersebut akan dibahas lebih lanjut dengan Kepala BNN dan para deputi, termasuk pembangunan basis data anggota yang telah menjalani rehabilitasi serta pendataan anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) FPPI di berbagai daerah.

"Perempuan merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga. Oleh karena itu, kami berharap program ini dapat menjadi salah satu indikator dalam menjauhkan anak-anak dari narkoba," ungkapnya menambahkan.

Dirinya berharap kolaborasi antara BNN dan FPPI semakin memperkuat peran perempuan dalam menjaga ketahanan keluarga serta meningkatkan efektivitas kampanye anti-narkoba di masyarakat.

Dengan sinergi yang solid, dia meyakini upaya pencegahan narkoba dapat lebih luas menjangkau berbagai lapisan masyarakat dan menciptakan generasi yang lebih sehat serta bersih dari narkoba.

Dalam audiensi, BNN dan FPPI membahas langkah kolaboratif dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika, salah satunya melalui pemutaran film pendek bertema bahaya narkoba yang diproduksi FPPI.

Film itu menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) FPPI yang akan digelar pada 14 Februari 2025 mendatang.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |