Kenali penyebab & gejala hipotermia yang kerap terjadi saat di gunung

4 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Pendakian gunung merupakan aktivitas yang menyenangkan, tetapi juga memiliki risiko tertentu, salah satunya adalah hipotermia. Hipotermia kerap terjadi ketika suhu tubuh turun di bawah 35°C, menyebabkan gangguan fungsi tubuh yang berpotensi fatal.

Suhu tubuh manusia normal berada dalam kisaran 36,5–37,5°C, dan tubuh akan secara alami mempertahankan suhu ini. Namun, ketika seseorang berada di lingkungan bersuhu rendah dalam waktu lama tanpa perlindungan yang cukup, risiko terserang hipotermia akan meningkat.

Baca juga: BPBD evakuasi pendaki alami hiportemia di Gunung Lemongan

Penyebab hipotermia di gunung

Hipotermia sering kali disebabkan oleh kombinasi faktor lingkungan dan kurangnya persiapan. Berikut beberapa penyebab utama hipotermia saat mendaki gunung:

1. Paparan cuaca dan angin dingin
Suhu udara yang rendah, terutama di ketinggian, ditambah dengan angin kencang dapat mempercepat hilangnya panas tubuh.

2.Pakaian yang tidak sesuai
Mengenakan pakaian berbahan katun saat mendaki gunung bukan pilihan tepat karena katun menyerap keringat dan lambat mengering, meningkatkan risiko kedinginan.

3. Kurangnya asupan makanan dan cairan
Kurangnya makanan dan minuman dapat menyebabkan tubuh kehilangan energi untuk menghasilkan panas.

4. Kurangnya lapisan pelindung
​​​​​​​Tidak membawa perlengkapan seperti jaket tahan angin dan air, sarung tangan, topi, atau sleeping bag dapat mempercepat kehilangan panas tubuh.

5. Kelelahan dan cedera
​​​​​​​Kelelahan ekstrem atau cedera yang menyebabkan seseorang tidak dapat bergerak aktif akan mempercepat penurunan suhu tubuh yang drastis.

Gejala hipotermia

Hipotermia memiliki tahapan ringan hingga berat. Mengenali gejalanya lebih awal sangat penting agar dapat segera mengambil tindakan.

1. Gejala hipotermia ringan

  • Menggigil
  • Kesulitan berbicara (mumbles)
  • Gerakan menjadi lebih lambat dan tidak terkoordinasi (fumbles)
  • Perubahan perilaku, seperti menjadi lebih pendiam

2. Gejala hipotermia berat

  • Tidak lagi menggigil
  • Kesulitan bergerak atau kehilangan koordinasi
  • Bingung, linglung, atau bahkan kehilangan kesadaran
  • Paradoxical undressing (melepas pakaian meskipun tubuh sebenarnya kedinginan)

Baca juga: Cara mengatasi hipotermia saat di gunung

Cara mencegah hipotermia saat mendaki gunung

Mencegah hipotermia lebih mudah daripada mengobatinya. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

1. Gunakan pakaian yang tepat
​​​​​​​Pilih pakaian berbahan sintetis atau wol yang tetap bisa memberikan kehangatan meskipun basah.

2. Lapisi tubuh dengan benar
​​​​​​​Gunakan metode layering (berlapis) dengan pakaian dasar yang menyerap keringat, pakaian isolasi, dan lapisan luar tahan air serta angin.

3. Konsumsi makanan dan minuman yang cukup
​​​​​​​Pastikan tubuh memiliki energi yang cukup dengan mengonsumsi makanan tinggi kalori dan minuman yang hangat.

4. Siapkan peralatan tambahan
​​​​​​​Bawalah perlengkapan darurat seperti bivy sack, selimut thermal, atau kompor portabel untuk menghangatkan tubuh jika diperlukan.

5. Kelola waktu istirahat
​​​​​​​Beristirahat di tempat yang terlindung dari angin dan jangan berdiam diri terlalu lama dalam kondisi basah atau berkeringat.

Pertolongan pertama hipotermia

Jika seseorang mengalami hipotermia ringan, langkah-langkah berikut harus segera dilakukan:

1. Cari tempat berteduh
​​​​​​​Lindungi penderita dari angin dan hujan dengan membawa mereka ke tempat yang lebih hangat.

Baca juga: Kiat meminimalkan peluang mengalami hipotermia saat mendaki gunung

2. Ganti pakaian basah
​​​​​​​Lepaskan pakaian basah dan gantikan dengan pakaian kering dan hangat.

3. Gunakan sumber panas
​​​​​​​Gunakan sleeping bag, matras, atau selimut untuk menyelimuti tubuh penderita. Botol air hangat juga dapat membantu meningkatkan suhu tubuh secara perlahan.

4. Hindari pemanasan mendadak
​​​​​​​Jangan langsung merendam penderita dalam air panas karena dapat menyebabkan syok atau gangguan sirkulasi darah.

5. Berikan minuman hangat
​​​​​​​Jika penderita masih sadar, berikan minuman hangat (bukan alkohol atau kafein) untuk membantu tubuh menghasilkan panas.

Jika hipotermia sudah mencapai tahap berat, segera cari bantuan medis karena kondisi ini bisa mengancam nyawa.

Hipotermia merupakan ancaman serius bagi pendaki gunung, terutama dalam kondisi cuaca dingin dan basah. Maka dengan itu, memahami penyebab dan gejalanya, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan, risiko hipotermia dapat diminimalkan.

Jika terjadi hipotermia, pertolongan pertama yang tepat sangat penting untuk mencegah kondisi semakin buruk. Selalu siapkan diri sebelum mendaki dan kenali tanda-tanda bahaya agar tetap aman di gunung.

Baca juga: Waspadai AMS dan hipotermia saat mendaki gunung

Baca juga: Langkah-langkah untuk menolong orang yang mengalami hipotermia

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |