Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak bencana banjir dan longsor di bagian wilayah Provinsi Aceh seperti Aceh Tamiang, Langsa, dan Aceh Timur.
Menurut siaran pers kementerian di Jakarta pada Rabu, bantuan yang disalurkan mencakup bahan pangan, perlengkapan sanitasi, dan barang kebutuhan dasar lain yang dibutuhkan oleh warga yang mengungsi.
Selain menyalurkan bantuan logistik, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah I menjalankan Aksi Solidaritas Kebudayaan untuk Aceh guna membantu para mahasiswa.
"Melihat besarnya dampak dari bencana ini, terutama yang terjadi di Aceh, respons cepat yang dapat kami pikirkan adalah bagaimana nasib adik-adik mahasiswa yang saat ini sedang berkuliah di Banda Aceh," kata Kepala BPK Wilayah I Piet Rusdi.
"Komunikasi mereka dengan orang tua di kampung halaman yang terdampak bencana pasti sudah putus, begitu juga kiriman dana yang biasa mereka terima," ia menambahkan.
Ia menyampaikan bahwa gerak cepat para mahasiswa dalam menggalang donasi menginspirasi BPK Wilayah I untuk membantu aksi mereka.
"Inilah yang menjadi pendorong kami untuk membantu para mahasiswa, juga memberi ruang bagi mereka untuk melakukan aksi seni bercorak tradisi sambil mengumpulkan donasi," katanya.
BPK Wilayah I bersama perwakilan 17 himpunan dan paguyuban mahasiswa dari kabupaten dan kota di Aceh menggagas aksi solidaritas berbasis budaya untuk memberikan dukungan moral, sosial, dan edukasi kepada warga yang terdampak bencana.
Aksi itu melibatkan himpunan maupun paguyuban mahasiswa dari Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Singkil, dan Subulussalam.
Melalui kolaborasi tersebut, Kementerian Kebudayaan berupaya mendukung upaya pemulihan kondisi psikososial dan kohesi sosial masyarakat di wilayah Aceh setelah bencana.
Baca juga: Listrik di Aceh Tengah mulai menyala meski belum optimal
Baca juga: Gubernur Aceh perpanjang status darurat bencana selama dua pekan
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































