Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi lifting minyak bumi sebesar 568 ribu barel per hari (bph) pada Mei 2025, lebih rendah daripada target lifting minyak 2025 yang ditetapkan, yakni 605 ribu bph.
“Untuk realisasi lifting minyak bumi sebesar 568.000 barel minyak per hari, dari target 605.000 barel minyak per hari,” ucap Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tri Winarno dalam RDP Komisi XII DPR RI di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, Kementerian ESDM juga mencatat realisasi lifting gas bumi sebesar 5.530 mmscfd dari target 5.628 mmscfd untuk 2025.
Hal tersebut dipaparkan di hadapan Komisi XII DPR yang membidangi energi dan sumber daya mineral (ESDM).
Untuk 2026, Tri menargetkan lifting minyak sebesar 600–610 bph dan gas bumi sebesar 5.338–5.695 mmscfd.
“Adapun untuk target tahun 2026, mungkin nanti dilakukan pembahasan bersama terkait dengan hal ini,” kata Tri.
Dalam rangka mencapai target tersebut, pemerintah menerapkan sejumlah strategi dalam peningkatan produksi migas, di antaranya dengan melakukan optimalisasi lapangan produksi.
Juga dengan reaktivasi sumur dan lapangan idle atau lapangan yang sudah tidak berproduksi, baik yang akan dikerjakan sendiri oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), maupun bekerja sama dengan mitra yang sudah diatur di dalam Permen ESDM No.14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi; serta eksplorasi migas.
Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan telah menyiapkan langkah untuk mewujudkan target produksi minyak 1 juta barel per hari pada 2029, salah satunya dengan percepatan eksplorasi di seluruh Indonesia.
Yuliot menyebut setiap blok di wilayah kerja akan dilakukan percepatan eksplorasi.
Langkah selanjutnya, pemerintah akan menggunakan teknologi seperti Enchanced Oil Recovery (EOR), horizontal fracking pada daerah-daerah wilayah kerja yang telah mengalami penurunan produksi.
Selain itu, Kementerian ESDM juga melakukan percepatan penawaran wilayah kerja. Saat ini terdapat 61 wilayah kerja yang sudah ditawarkan ke para pengusaha.
Dari sisi regulasi, pemerintah siap mengevaluasi kembali seluruh aturan kegiatan pertambangan yang ada di hulu minyak bumi dan gas (migas).
Lebih lanjut, pemerintah juga akan meninjau ulang terkait dengan insentif yang diberikan kepada pelaku usaha.
Baca juga: Wamen ESDM sebut lifting minyak RI capai 610 ribu barel per hari
Baca juga: Sambangi Lapangan Arar, Menteri ESDM minta optimalisasi lifting migas
Baca juga: Menteri ESDM: Lifting minyak Q1 2025 capai 96 persen dari target APBN
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.