Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian menegaskan integritas sebagai fondasi mengawal swasembada pangan melalui akuntabilitas dan tata kelola bersih, memastikan program pertanian berkelanjutan, transparan, serta berpihak pada petani dan ketahanan pangan nasional.
"Nilai-nilai tersebut terus diinternalisasikan dan diimplementasikan dalam kegiatan pelayanan publik dan program akselerasi kemandirian pangan," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Suwandi pada Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2025 sebagaimana keterangan di Jakarta, Selasa.
Dia menyampaikan integritas bukan hanya sebagai pedoman etis, melainkan standar kerja yang harus hadir dalam setiap proses kebijakan. Mulai dari pelayanan publik kepada petani, pelaksanaan program strategis, hingga pengelolaan anggaran publik.
Ia menuturkan internalisasi dari nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dipandang sebagai fondasi untuk memastikan seluruh kebijakan benar-benar berpihak kepada petani dan berjalan dengan akuntabel.
Baca juga: Dirut Bulog perkuat stok beras tiga kali lipat di Aceh-Sumut-Sumbar
Menurutnya, melalui penguatan budaya integritas, Kementan ingin memastikan bahwa swasembada pangan tidak hanya dicapai secara teknis, tetapi juga melalui tata kelola yang bersih dan dipercaya publik.
“Kita terus menyatukan kekuatan dengan stakeholder dalam mencapai swasembada secara berintegritas. Integritas dan BerAKHLAK, agar dilakukan, diinternalisasi kepada seluruh jajaran dan dilaksanakan dalam bentuk tindakan yang nyata di lapangan,” ucap Suwandi
Suwandi menambahkan Kementan juga memperkuat berbagai kanal pengawasan dan pelaporan. Termasuk kanal Lapor Pak Amran 082311109390 untuk mempercepat penanganan dugaan penyimpangan.
Ia mengatakan masalah di lapangan tentunya tidak sedikit. Tetapi dengan berbagai saluran yang ada, akan mempercepat penyelesaian hal itu.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
