Kementan dorong optimalisasi lahan rawa Sumsel untuk swasembada pangan

4 weeks ago 7

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong optimalisasi lahan rawa di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk mendukung swasembada pangan melalui pengelolaan yang lebih baik demi peningkatan produksi pertanian secara berkelanjutan.

"Potensi lahan rawa yang luas di Indonesia termasuk di Sumsel memerlukan upaya optimalisasi dengan fokus pada perbaikan infrastruktur lahan dan air," kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Andi Nur Alam Syah dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Andi menyampaikan hal itu di sela menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Optimasi Lahan (Opla) Rawa antara Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan Bambang Pramono dengan Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir di Palembang.

Dia menuturkan bahwa kegiatan itu merupakan bagian dari langkah strategis Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produktivitas pangan di Indonesia.

Menurutnya, kesepakatan kerja sama itu bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan optimasi lahan rawa mendukung upaya nasional dalam mencapai ketahanan pangan.

“Ayo kita kolaborasi, bekerja luar biasa, karena negara memberikan kepercayaan kepada kita semua untuk melakukan ini. Bekerja saja yang terbaik, sehingga swasembada pangan dapat terwujud,” tutur Andi.

Lebih lanjut, Andi menyebutkan bahwa Kementan menargetkan optimasi lahan seluas 500.000 hektare pada tahun 2025.

“Target 500.000 hektare ini terdiri dari 320.541 hektare lahan rawa dan 179.459 hektare lahan non-rawa. Pastikan konstruksi yang dibangun sesuai dengan SID-nya," ucapnya.

Langkah itu, lanjut Andi, merupakan bagian dari strategi besar untuk meningkatkan produksi pangan melalui optimalisasi seluruh sumber daya lahan dan dukungan tenaga kerja yang kompeten,

Kegiatan optimasi lahan meliputi pembangunan dan rehabilitasi saluran di tingkat usaha tani, penguatan tanggul, drainase, serta infrastruktur pendukung lainnya.

"Pelaksanaan pekerjaan konstruksi ini dapat dilakukan melalui swakelola tipe II atau melalui penyedia jasa konstruksi lainnya," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Sumatera Selatan Bambang Pramono, mengungkapkan bahwa daerah tersebut memiliki target optimasi lahan rawa seluas 106.357 hektare pada tahun 2025.

“Saat ini, berdasarkan data usulan kabupaten/kota per 2 Januari 2025, kegiatan optimasi di wilayah ini mencakup 74.980 hektare lahan rawa dan 500 hektare lahan non-rawa, sehingga total mencapai 75.480 hektare. Kita harus mengejar sisanya sehingga target tercapai,” ujarnya.

Bambang menjelaskan pentingnya kerja sama dengan TNI untuk percepatan pelaksanaan kegiatan konstruksi dan Survei Investigasi Desain (SID). Dengan kegiatan optimasi lahan rawa dan program cetak sawah ini diharapkan dapat meningkatkan luas areal pertanian dan produktivitas tanaman pangan, khususnya padi di Sumsel.

“Melalui kerja sama ini, kami menunjukkan komitmen untuk meningkatkan produksi dan pengelolaan lahan di Sumatera Selatan. Kolaborasi dengan perguruan tinggi juga akan mendukung evaluasi dan perencanaan yang matang guna mencapai target yang telah ditetapkan,” jelas Bambang.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa Kementan terus mengakselerasi pencapaian swasembada pangan nasional. Di antaranya melalui program optimasi lahan, mempermudah penyaluran pupuk bersubsidi dan mekanisasi pertanian.

“Kita pastikan, khusus optimasi lahan untuk swasembada ke depan, seluruh infrastruktur dan sarana produksi harus benar-benar siap,” ujar Mentan.

Kesiapan infrastruktur dan kesigapan dalam berkolaborasi dapat mempercepat peningkatan produksi pangan.

Mentan optimis dengan kerja keras dan kolaborasi, swasembada pangan bisa segera terwujud.

“Kami tidak ingin hanya wacana. Kita harus bergerak cepat dan tepat agar masyarakat Indonesia dapat terus menikmati akses pangan yang mudah dan terjangkau," kata Mentan.

Baca juga: Mentan memastikan optimasi lahan rawa bukan di hutan produktif

Baca juga: Realisasi optimasi lahan rawa di Kalbar mencapai 88,30 persen

Baca juga: Presiden minta Menteri Pertanian optimalkan lahan rawa produktif

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |