Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham energi.
IHSG ditutup melemah 132,96 poin atau 1,93 persen ke posisi 6.742,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,24 poin atau 0,93 persen ke posisi 784,88.
“Dari dalam negeri, IHSG melemah, sentimen melambatnya pertumbuhan ekonomi dalam negeri pada 2024 dan keputusan MSCI menjadi perhatian pasar," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Merujuk rilis pertumbuhan ekonomi pada 2024 yang cenderung lebih rendah dari tahun sebelumnya, pasar beraksi akan berdampak pada tahun ini di saat ancaman geopolitik, perang dagang, inflasi, suku bunga.
Sehingga, hal itu akan membebani prospek bisnis dan konsumsi rumah tangga dan akan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Di sisi lain, rilis data cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2025 tercatat sebesar 156,1 miliar dolar AS, atau meningkat dibandingkan posisi akhir Desember 2024 yang sebesar 155,7 miliar dolar AS, yang memberikan katalis positif sehingga akan menahan kejatuhan indeks lebih dalam.
Dari mancanegara, pasar menantikan pembicaraan konstruktif antara AS dan China untuk meredakan pertengkaran perdagangan, sambil terus mengharapkan lebih banyak tindakan dari China untuk memacu kepercayaan pasar.
Namun demikian, kehati-hatian menjelang data CPI dan PPI China untuk Januari 2025 meredam kenaikan lebih lanjut, karena risiko deflasi terus berlanjut.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor menguat dengan sektor properti naik sebesar 0,66 persen, diikuti oleh sektor teknologi yang naik sebesar 0,31 persen.
Sementara itu, sembilan sektor menurun yaitu sektor energi turun paling dalam sebesar 6,17 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor infrastruktur yang masing-masing turun sebesar 4,33 persen dan 2,24 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PPRI, KOPI, SMDM, TIRA dan KOA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PTRO, SONA, CUAN, BREN, dan SHIP.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.312.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,79 miliar lembar saham senilai Rp13,06 triliun. Sebanyak 200 saham naik 441 saham menurun, dan 314 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 279,51 poin atau 0,72 persen ke 38.798,02, indeks Shanghai menguat 33,01 poin atau 1,01 persen ke 3.303,67, indeks Kuala Lumpur menguat 5,74 persen atau 0,36 poin ke posisi 1,590,91, indeks Straits Times melemah 31,00 poin atau 0,81 persen ke 3.303,67.
Baca juga: IHSG melemah di tengah penguatan mayoritas bursa kawasan
Baca juga: IHSG Jumat dibuka merosot 137,91 poin
Baca juga: IHSG ditutup melemah di tengah penguatan bursa kawasan dan global
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025