Bandung (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) meningkatkan kolaborasi dengan berbagai universitas guna menekan bahkan mereduksi tingkat kemiskinan di Indonesia.
"Kita MoU (dengan universitas) untuk sama-sama membuat langkah di daerah tertentu untuk menurunkan kemiskinan secara signifikan, terutama kemiskinan ekstrem," kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Kampus Poltekesos Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Kampus, kata Gus Ipul, selama ini memiliki saluran-saluran untuk pengabdian masyarakat dan banyak sekali yang telah dilakukan, tapi masih sendiri-sendiri. Dan dengan kerja sama ini, diharapkan langkah-langkah untuk pengentasan kemiskinan terencana dengan baik, dan sesuai kajian yang dilakukan perguruan tinggi.
"Lalu kemudian kita susun intervensinya, karena pendampingannya itu berkelanjutan. Misalnya kalau KKN ya KKN-nya enggak putus gitu, misalnya tiap dua bulan ganti," ujarnya.
Dengan rencana terukur seperti apa yang dilakukan, penguatannya di mana, apa pelatihan yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat, Gus Ipul mengatakan tujuan mereka ingin setidaknya di desa tidak ada lagi orang yang menganggur.
"Tidak ada lagi yang miskin karena semua kreatif, semua memanfaatkan sumber daya yang ada," ucapnya.
Baca juga: Mensos ungkap sekitar 750 ribu orang Indonesia butuh operasi katarak
Tujuan ini juga yang ingin diciptakan di Jawa Barat, dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU)antara Kemensos dan sekitar 12 universitas di wilayah Jawa Barat.
Hal ini, kata Gus Ipul, karena Jawa Barat dengan jumlah penduduk yang terbanyak di Indonesia akan memberikan pengaruh yang signifikan atas berbagai intervensi yang dilakukan.
"Untuk mengurangi (jumlah) penduduk miskin itu secara signifikan, adalah dengan menyasar tiga provinsi, yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Karena sekitar 52 persen penduduk miskin Indonesia ada di Pulau Jawa," katanya.
Dengan kepemimpinan baru di daerah, baik gubernur maupun bupati, wali kota, kata Gus Ipul, pihaknya ingin mengajak untuk melakukan langkah bersama dalam penanganan ini.
"Kami ingin coba ya selama beberapa tahun ke depan ini fokus ke kemiskinan ekstrim. Jadi paling lambat tahun depan kemiskinan ekstrimnya sudah bisa 0 persen," tuturnya.
Pada Jumat ini, Kementerian Sosial menandatangani MoU dengan beberapa perguruan tinggi yaitu Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Indonesia, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Bekasi, Universitas Pasundan Bandung, Universitas Islam Bandung, Universitas Khatolik Parahyangan Bandung, Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, dan Universitas Maranatha Bandung.
Baca juga: Mensos ciptakan ekosistem pelatihan dan usaha di Bandung
Baca juga: Tindaklanjuti Presiden, Mensos: Sekolah Rakyat mulai TA 2025-2026
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025