Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) melakukan studi banding (benchmarking) ke beberapa sekolah unggulan untuk mencari komparasi tolak ukur terkait penerapan kurikulum bagi Sekolah Rakyat agar dapat mencetak siswa-siswi sebagai agen perubahan.
Dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Senin malam, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemensos Robben Rico mengatakan Sekolah Rakyat rencananya akan menerapkan model pengelolaan Multi Entry-Multi Exit.
"Kami melibatkan beberapa kementerian dan lembaga untuk berdiskusi dan sesuai arahan Pak Menteri Sosial nanti kurikulum sekolah rakyat itu khasnya itu model desain kurikulum tailor made (dirancang khusus), pola pengelolaannya Multi Entry-Multi Exit, dan berasrama tentunya," kata Sekjen Kemensos Robben.
Kurikulum ini, kata Robben, dapat memberi fleksibilitas kepada siswa memilih jalur belajar sesuai kebutuhan.
Baca juga: Kemensos: Sekolah Rakyat buka akses pendidikan anak keluarga miskin
Hal ini juga membantu mengakomodasi berbagai latar belakang dan kemampuan siswa dalam rangka mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di masa depan
Melalui kurikulum khusus modifikasi tersebut, lanjutnya, siswa secara fleksibel dapat mempelajari sesuatu sesuai peminatan.
Adapun sebagai pembanding, pihaknya melakukan studi banding ke beberapa sekolah unggulan di Indonesia, seperti MAN Insan Cendekia Serpong, CT Arsa Sukoharjo, dan Al Hikmah Batu.
Berdasarkan hasil kunjungan ke sekolah tersebut, ia menjelaskan terlihat beberapa aspek yang perlu diimplementasikan.
Baca juga: Ke orang tua calon siswa, Gus Ipul pastikan SR berjalan sebaik-baiknya
Salah satunya ialah pengalaman pembelajaran dan kesenjangan antara muatan atau substansi yang berbeda pada siswa akan diselaraskan sesuai dengan kompetensi yang harus dipenuhi pada kurikulum Sekolah Rakyat melalui program persiapan.
Program persiapan atau masa orientasi juga dilakukan untuk menyiapkan siswa dalam sistem boarding school dan adaptasi terhadap kurikulum pembelajaran yang akan diikuti.
Pada saat persiapan, ia menjelaskan Sekolah Rakyat akan melakukan asesmen diagnostik pada peserta didik untuk mengetahui karakteristik masing-masing sehingga dapat diketahui kekurangan dan kelebihan hingga potensi murid.
Baca juga: Kemendikdasmen siap sediakan 4 ribu kandidat calon guru Sekolah Rakyat
Dalam kurikulum, Sekolah Rakyat nantinya menggunakan pendekatan pembelajaran yang dilakukan secara individual approach dan pembelajaran mendalam (deep learning).
Selain itu, lanjutnya, terdapat nilai penguatan karakter, penguatan spiritualitas, penguatan cinta tanah air, dan penguatan bahasa.
Baca juga: Wamensos dan KSP tinjau progres revitalisasi Sekolah Rakyat di Bekasi
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025