Kemensos kirim bantuan untuk korban banjir bandang di Pohuwato

3 months ago 19
Tim Kemensos juga melakukan kaji cepat di lokasi kejadian, mengevakuasi warga ke lokasi lebih aman, memantau debit air, dan terus berkoordinasi dengan pihak terkait

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) mengirimkan bantuan kepada korban bencana banjir bandang di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi.

"Kami berkomitmen terus mendampingi proses evakuasi dan pemulihan, memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi, serta berkoordinasi intensif dengan semua unsur terkait agar penanganan berjalan optimal," kata Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Bantuan yang disalurkan terdiri atas makanan anak sebanyak 614 paket, kidsware sebanyak 150 paket, 500 lembar selimut, 51 paket peralatan dapur keluarga, 300 lembar tenda gulung, serta dua unit tenda serbaguna, dengan total nilai bantuan mencapai Rp312.273.900.

Bantuan digunakan untuk mendukung kebutuhan dasar warga terdampak, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lanjut usia, dan penyandang disabilitas.

Baca juga: BNPB: Bencana hidrometeorologi picu ratusan korban di awal Juni

"Tim Kemensos juga melakukan kaji cepat di lokasi kejadian, mengevakuasi warga ke lokasi lebih aman, memantau debit air, dan terus berkoordinasi dengan pihak terkait," kata Mensos Saifullah Yusuf.

Bencana banjir bandang melanda Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, pada Jumat (20/6) pada sekitar pukul 22.00 WITA.

Banjir bandang terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut sejak sore hingga malam hari.

Sungai yang melintasi beberapa kecamatan di Pohuwato meluap sangat cepat, membawa material lumpur, kayu, serta puing bangunan, dan menerjang permukiman warga.

Dua warga Desa Tuweya, Kecamatan Wonggarasi, meninggal dunia akibat terseret arus banjir. Korban yang berhasil diidentifikasi adalah Yance Munu (36) dan Larastiari Lakoro (14).

Baca juga: Banjir bandang terjang permukiman KAT Didingga Gorontalo Utara

Mensos Saifullah Yusuf menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam musibah ini. "Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas korban meninggal akibat banjir bandang ini," kata dia.

Banjir bandang juga berdampak pada 2.542 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 8.468 jiwa yang tersebar di sepuluh desa di lima kecamatan, meliputi Kecamatan Paguat, Lemito, Randangan, Wonggarasi, dan Taluditi.

Desa Lemito menjadi salah satu wilayah dengan jumlah korban terbesar sebanyak 848 KK atau 2.713 jiwa. Selain itu beberapa desa seperti Wonggarasi Tengah, Wonggarasi Barat, dan Desa Tuweya juga mengalami dampak cukup signifikan.

Hingga saat ini proses pendataan jumlah pengungsi masih berlangsung, sementara laporan korban luka nihil.

Baca juga: BPBD Sulteng catat 284 jiwa di Sausu terdampak banjir bandang

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |