Kemensos keluarkan hampir Rp4 miliar tanggulangi bencana Bogor-Jakarta

1 week ago 4
Kita untuk bansos itu semuanya Rp75 triliun lebih

Bandung (ANTARA) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyebut telah mengeluarkan anggaran hampir Rp4 miliar untuk menanggulangi bencana alam hidrometorologi di Bogor, Bekasi, hingga Jakarta.

"Untuk Bogor dan Bekasi Rp3 miliar lebih. Kalau digabung dengan Jakarta hampir Rp4 miliar," kata Gus Ipul di Bandung, Jumat.

Anggaran sebesar itu, kata dia, didistribusikan dalam bentuk berbagai kebutuhan penunjang kehidupan bagi korban terdampak seperti makanan, kasur, selimut, bantal, pakaian, hingga makanan bayi.

"Malah kami hitung juga untuk sekolah bagi anak-anak yang terendam banjir itu pakaian sekolahnya, alat-alat sekolahnya. Tapi kerja sama dengan pemerintah daerah," ujarnya.

Baca juga: PT BBWM salurkan bantuan korban banjir di Babelan Bekasi

Baca juga: Jasamarga Transjawa Tol bantu bahan pokok bagi korban banjir Bekasi

Gus Ipul mengatakan hal ini sesuai dengan mekanisme yang ada di mana ketika ada bencana, mulai dari tahap evakuasi, tahap tanggap darurat bencana, hingga rehabilitasi.

"Di tanggap darurat itu ada shelter dan logistik, itu selalu kita berikan dukungan, baik oleh pemerintah maupun oleh swasta. Di rehabilitasi, yang rusak dibantu, baik berat maupun sedang. Kalau yang ringan bisa dibenerin sendiri, bisa dibantu oleh pemerintah, tergantung kondisi masing-masing," ucapnya.

Gus Ipul mengatakan untuk dana kemanusiaan termasuk bagi bantuan sosial dan kedaruratan, tidak terdampak efisiensi yang tengah dilaksanakan oleh pemerintah di semua tingkatan.

"Jadi yang untuk rakyat, untuk bansos, kemudian untuk biaya penyaluran, semua itu termasuk untuk pegawai, untuk honorer, semua enggak ada masalah, semua cukup. Kita untuk bansos (saja) itu semuanya Rp75 triliun lebih," ujarnya.

Untuk bantuan bencana bagi daerah sendiri, Gus Ipul mengatakan ada mekanisme yang harus dilalui sebelum diturunkan, salah satu yang utama adalah pemerintah daerah harus menetapkan status daerah sebagai wilayah tanggap darurat untuk kemudian diajukan.

"Jadi menetapkan dulu daerah ini daerah bencana dulu, baru logistik kita bisa keluar. Ada mekanismenya. Maka bansosnya namanya bansos adaptif karena ada bencana, karena ada satu lain hal yang memang membutuhkan bantuan sesuai dengan situasi dan kondisinya," tutur dia menambahkan.

Baca juga: Jasa Marga salurkan bantuan korban banjir di tiga daerah

Baca juga: Pegadaian Peduli, Sigap Salurkan Bantuan bagi Korban Banjir Jabodetabek

Baca juga: BSI bagi makanan dan alat kebersihan untuk korban banjir Jabodetabek

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |