Kemenperin perkuat transformasi industri kimia khusus pacu ekonomi RI

16 hours ago 3
Apalagi, saat ini produk-produk bahan kimia khusus sebagian telah diproduksi di dalam negeri

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan terus mendorong pengembangan industri bahan kimia khusus agar dapat mendukung penguatan struktur manufaktur dalam negeri yang sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

Produk bahan kimia khusus selama ini dibutuhkan di berbagai sektor industri sebagai bahan pembantu, misalnya untuk pengolahan makanan, makanan ternak, minyak dan gas bumi, barang-barang plastik, keramik, cat, dan tinta cetak.

“Artinya, industri bahan kimia khusus memegang peran vital dalam berbagai sektor industri. Apalagi, saat ini produk-produk bahan kimia khusus sebagian telah diproduksi di dalam negeri,” kata Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Taufiek Bawazier dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.

Dirinya menyatakan, konsumsi bahan kimia khusus di Indonesia setiap tahun terus meningkat. Oleh karena itu, pihaknya semakin memacu kemampuan industri bahan kimia khusus agar lebih produktif, inovatif, dan berdaya saing.

Upaya ini juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan kimia khusus karena produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah yang tinggi.

“Transformasi industri bahan kimia khusus tidak hanya menuntut peningkatan kapasitas dan kapabilitas produksi, tetapi juga akselerasi adopsi teknologi, keberlanjutan lingkungan, serta integrasi dengan kebutuhan industri hilir domestik dan pasar global,” katanya.

Lebih lanjut, Kemenperin juga berkomitmen untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pertumbuhan industri kimia khusus, di antaranya melalui fasilitasi pemberian insentif fiskal, penyediaan infrastruktur industri, hingga dukungan dalam hal riset dan pengembangan.

"Kemenperin juga aktif menjalin kemitraan strategis dengan pelaku industri dan lembaga riset untuk mendorong transfer teknologi serta adopsi industri 4.0, sehingga proses produksi di sektor ini menjadi lebih efisien, ramah lingkungan, dan kompetitif,” kata dia.

Kemenperin mencatat, sektor industri kimia, farmasi, dan obat tradisional memberikan kontribusi signifikan dengan nilai ekspor mencapai 5,35 miliar dolar AS hingga triwulan I tahun 2025.

Melalui capaian tersebut, kelompok sektor ini masuk dalam lima besar untuk komoditas ekspor industri nasional.

Guna mendukung kemajuan sektor ini, Kemenperin mendukung pengukuhan kepengurusan Asosiasi Industri Kimia Khusus Indonesia (AIKKI) periode 2025–2028 pada 5 Juni 2025. Pada agenda ini, terpilih Ridwan Adipoetra sebagai Ketua Umum AIKKI yang baru.

Baca juga: Kemenperin: Sektor kimia punya peran strategis capai ekonomi 8 persen

Baca juga: Ratusan pelaku industri kimia China jajaki investasi di Indonesia

Baca juga: Chandra Asri akuisisi Shell Energy dan Chemicals Park

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |