Kemenperin: Industri hijau-ekonomi sirkular wujudkan kemandirian RI

2 hours ago 4
Dengan ekonomi sirkular, industri dapat mengurangi emisi dan limbah sekaligus meningkatkan nilai tambah

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan praktik industri hijau dan penerapan ekonomi sirkular merupakan agenda strategis dalam mewujudkan kemandirian industri dan pertumbuhan perekonomian yang berkelanjutan.

‎"Dengan ekonomi sirkular, industri dapat mengurangi emisi dan limbah sekaligus meningkatkan nilai tambah, mengurangi ketergantungan impor, serta menciptakan lebih banyak green jobs. Inilah arah pembangunan industri masa depan melalui Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN)," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Sejalan dengan arahan Menperin yang menekankan daur ulang atau ekonomi sirkular, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Emmy Suryandari menekankan bahwa praktik tersebut perlu diperkuat melalui optimalisasi layanan teknis yang dimiliki unit-unit pelayanan teknis (UPT) di bawah BSKJI.

Salah satu implementasi nyatanya adalah penerapan konsep Reduce, Reuse, Recycle, Recovery dan Repair (5R) dalam pengelolaan limbah industri.

Seperti halnya pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang berprinsip sirkular ekonomi menjadi langkah penting untuk memastikan industri dapat mengelola limbah secara aman, efisien dan berkelanjutan.

‎"UPT di lingkungan BSKJI, kami dorong untuk terus memperkuat kapasitas layanan agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi industri hijau nasional," kata Emmy.

Komitmen tersebut ditunjukkan melalui kegiatan serah terima pekerjaan Kerja Sama Konsultansi dan Pendampingan Pembuatan IPAL Domestik di PT Saprotan Utama Nusantara Plant Kalitengah, yang dilaksanakan pada 11 Desember 2025. Program ini dikembangkan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri (BBSPJPPI) Semarang.

Plt. Kepala BBSPJPPI Apit Pria Nugraha mengungkapkan pembangunan IPAL domestik tersebut merupakan bukti nyata peran BBSPJPPI dalam mendukung penerapan prinsip ekonomi sirkular di industri.

IPAL ramah lingkungan ini diharapkan menjadi contoh bagi industri lainnya dalam upaya menjaga keberlanjutan dan efisiensi sumber daya.

"Kami berkomitmen memberikan jasa layanan terbaik yang inovatif dan profesional untuk seluruh industri," tuturnya.

Pada kesempatan ini dilakukan pula penandatanganan berita acara serah terima pekerjaan. Kerja sama dengan PT Saprotan Utama Nusantara merupakan kolaborasi ketiga setelah dua proyek serupa berhasil diterapkan di plant lainnya.

‎"Kami membangun desain, mendampingi operasional, hingga melakukan pengujian untuk memastikan hasil pengolahan memenuhi standar. Air hasil olahan memenuhi sekitar 30 persen dari total kebutuhan air untuk proses produksi. Ini adalah kontribusi nyata penerapan industri hijau," imbuhnya.

Apit juga menyampaikan apresiasi kepada para mitra industri yang telah mempercayakan layanan kepada BBSPJPPI. Kolaborasi ini membuktikan komitmen untuk terus menghadirkan layanan yang berkelanjutan, mandiri dan kompetitif.

Baca juga: Kemenperin kawal pelaksanaan SNI hingga P3DN, jaga industri keramik

Baca juga: Kemenperin tekankan SBIN katalis percepat transisi industri hijau

Baca juga: Kemenperin kembangkan vokasi go global perkuat kompetensi SDM

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |