Kemenkop pacu produksi koperasi ayam petelur guna dukung MBG

1 month ago 8

Bekasi, Jawa Barat (ANTARA) - Kementerian Koperasi (Kemenkop) mendorong peningkatan produksi koperasi ayam petelur untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), sekaligus memastikan ketersediaan pasokan telur yang stabil.

"Kami mendorong percepatan pembangunan pertanakan ayam petelur di berbagai tempat," kata Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono ditemui di sela panen perdana ikan kakap putih dan ikan kerapu yang diproduksi oleh Koperasi Mambo Mina Mekar Sejahtera di kawasan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu.

Wamenkop menyampaikan hal tersebut merespon adanya arahan Presiden Prabowo Subianto terkait peningkatan produksi telur untuk mendukung MBG.

Ferry menuturkan bahwa Kementerian Koperasi akan mendorong koperasi peternak ayam petelur yang sudah ada baik tradisional maupun modern untuk dapat meningkatkan produksi telurnya.

"Yang tradisional maupun yang modern pun akan kita dorong untuk mengimplementasi keinginan Pak Presiden (Prabowo Subianto) untuk produksi telur ditingkatkan," ucapnya.

Baca juga: Kemenkop bentuk satgas baru untuk tangani koperasi bermasalah

Lebih lanjut, Ferry mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan jumlah koperasi yang bergerak di peternakan ayam petelur. Kemenkop mendorong agar koperasi peternak ayam dengan menargetkan modernisasi melalui sistem close house.

Diketahui sistem close house merupakan sistem kandang tertutup yang mengatur kondisi lingkungan untuk meningkatkan performa ternak.

Sistem tersebut dilakukan agar ayam terhindar dari stres dan memiliki kondisi yang nyaman sehingga dapat meningkatkan jumlah produksi telur ayamnya.

"Nah ini lagi kita ini inventarisir, karena itu kan juga harus pertanakan ayam petelur yang sebaiknya juga modern, juga close house gitu. Namanya pertanakan kalau mau tradisional lebih cepat tapi kalau mau lebih (produki) secara modern," terangnya.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meminta pejabat di Kabinet Merah Putih (KMP) memperkuat rantai pasok produksi komoditas lokal sebagai bahan baku program Makan Bergizi Gratis (MBG) khususnya telur, sehingga memberi manfaat tidak hanya untuk penerima, tapi juga lapisan masyarakat lainnya.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy yang diberikan tugas mendukung perencanaan untuk penguatan rantai pasok produksi komoditas lokal bahan baku pangan sehingga bisa digunakan untuk memenuhi MBG.

Baca juga: Koperasi Mambo Mina Mekar siap wujudkan ketahanan pangan

"Presiden juga menyampaikan bahwa ada hal-hal yang perlu sangat diperhatikan, terutama rantai pasok produksi. Jadi tidak hanya rantai pasok konsumsi, tapi rantai pasok produksi. Dan beliau tadi sangat menyinggung bagaimana pentingnya peran telur sebagai sumber utama makan bergizi," kata Rachmat Pambudy usai mengikuti rapat terbatas membahas evaluasi dan percepatan, di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (17/1).

Menurut Rachmat, salah satu arahan Presiden untuk memenuhi rantai pasok telur tersebut ialah meminta Bappenas menciptakan konsep dalam membangun lebih banyak peternakan-peternakan ayam di setiap lokasi berlangsung MBG jika diperlukan.

Penguatan rantai pasok turut dibahas oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana yang menyebutkan keinginan Presiden Prabowo memberdayakan sumber daya lokal dan rantai pasok lokal dalam menyukseskan program prioritas MBG.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |