Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) memandang bahwa suara anak penting untuk didengar dalam perencanaan pembangunan.
"Kami mendorong agar anak tidak lagi sekadar menjadi penerima manfaat, melainkan subyek aktif yang terlibat langsung dalam proses pembangunan," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan, suara anak bukan sekedar formalitas, tetapi harus menjadi bermakna dalam perencanaan. "Anak memiliki hak untuk menyampaikan pendapat, dan hal ini dijamin oleh undang-undang," katanya.
Menurut dia, membuka partisipasi anak dalam perencanaan pembangunan bertujuan tidak hanya untuk memastikan hak-hak anak terpenuhi dan terlindungi, tetapi juga untuk menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan tepat sasaran.
"Kami mendorong anak-anak untuk menjadi komunikator, supervisor, atau bahkan agen perubahan yang membawa dampak nyata," ujar Woro Srihastuti Sulistyaningrum.
Baca juga: Pemilihan Duta Anak Badung beri ruang aspirasi anak
Baca juga: KemenPPPA tekankan partisipasi anak dalam pembangunan berkelanjutan
Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengimplementasikan aspirasi yang dihimpun melalui Forum Anak Nasional ke dalam program dan kebijakan kementerian serta lembaga terkait, untuk memastikan kebijakan berpihak pada kepentingan terbaik anak.
Hal senada juga disampaikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang menekankan pentingnya partisipasi anak dalam pembangunan dan perlunya ruang yang luas bagi anak-anak untuk menyuarakan aspirasi mereka.
"Partisipasi anak bukan hanya bentuk keterlibatan simbolis, tetapi merupakan hak yang dijamin oleh hukum. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya mendengar, tetapi juga menindaklanjuti suara anak melalui pengintegrasian dalam kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan di tingkat nasional maupun daerah," kata Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Pemenuhan Hak Anak Wilayah I KemenPPPA Devy Nia Pradhika.
Jelang peringatan Hari Anak Nasional 2025, KemenPPPA tengah menyiapkan berbagai rangkaian kegiatan, salah satunya adalah penyusunan dan pembacaan Suara Anak Indonesia (SAI), yang berfungsi sebagai representasi aspirasi, kebutuhan, dan harapan anak-anak terhadap isu pemenuhan hak serta perlindungan khusus anak.
Baca juga: Kementan: HSN momentum dorong anak-anak biasakan minum susu
Baca juga: Kemendikdasmen ajak masyarakat cover lagu 7 Kebiasaan Anak Hebat
Baca juga: Wakil Ketua MPR dorong upaya pemenuhan hak anak atas informasi layak
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.