Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan menjamin Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga diarahkan untuk mendukung transisi energi hijau di Indonesia, seperti melalui kebijakan fiskal, insentif pajak, hingga pembiayaan hijau.
Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menyatakan pihaknya telah menerapkan berbagai kebijakan yang terintegrasi untuk mendukung transformasi energi Indonesia.
“Kemenkeu telah berada di garis depan transisi energi untuk waktu yang cukup lama dan akan terus memegang peran tersebut dari sisi kebijakan fiskal, baik dari sisi belanja, penerimaan, maupun pembiayaan,” kata Thomas dalam Energy Transition Summit Asia di Jakarta, Rabu.
Dalam konteks ini, Kemenkeu telah menggelontorkan berbagai insentif pajak untuk sektor energi dan properti.
Selain itu, Kemenkeu juga menurunkan bea masuk untuk mesin dan peralatan yang esensial bagi investasi di sektor energi.
Kemenkeu pun menerbitkan sukuk dan obligasi hijau sebagai salah satu upaya menyediakan pembiayaan bagi proyek-proyek energi terbarukan.
Wamenkeu Thomas juga menjelaskan bahwa realokasi anggaran 2025 menjadi strategi yang diterapkan pemerintah untuk memastikan bahwa anggaran tersebut digunakan untuk tujuan yang lebih produktif, khususnya yang berhubungan dengan transisi energi.
“Yang dilakukan adalah realokasi ke penggunaan yang lebih produktif. Kami tidak memotong anggaran, tapi merelokasinya ke penggunaan yang lebih produktif,” ujarnya.
Dia menambahkan Kemenkeu terus memperkuat komitmennya dalam mendukung transisi energi Indonesia, dengan mengutamakan kolaborasi antara berbagai kementerian dan lembaga untuk mencapai target energi bersih dan berkelanjutan.
Upaya tersebut juga merupakan bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Astacita, yang menempatkan transisi energi sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional.
Baca juga: Indonesia fokus wujudkan target transisi energi bersih pada 2025
Baca juga: Pemerintah membentuk Satgas Transisi Energi dan Ekonomi Hijau
Baca juga: ABB soroti kompleksitas transisi energi di Indonesia
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.