Jakarta (ANTARA) - Program Hasil Terbaik Cepat (Quick Win) untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) mulai diimplementasikan melalui peletakan batu pertama pembangunan infrastruktur untuk RSUD Reda Bolo Sumba Barat Daya Nusa Tenggara Timur, Jumat.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta Jumat, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, RSUD Reda Bolo akan ditingkatkan dari tipe D menjadi tipe C, sehingga RS ini akan memiliki fasilitas yang lebih baik, dan pasien dengan kasus yang lebih serius bisa langsung ditangani tanpa harus dirujuk ke rumah sakit di Jakarta dan kabupaten provinsi.
“Pasien tidak perlu dikirim ke Kupang. RS ini bisa melayani masyarakat dengan lebih baik dan sembuh," kata Budi.
Adapun pengembangan RSUD Reda Bolo, katanya, mencakup pembangunan gedung tiga lantai dengan kapasitas 100 tempat tidur, fasilitas ICVCU, Intermediate, KRIS, VIP, ICU, PICU, HCU, ruang operasi modern, cathlab, laboratorium lengkap, poliklinik, serta peralatan canggih lainnya.
Dia menjelaskan, RS Tipe C diwajibkan memiliki dokter spesialis dasar, seperti spesialis penyakit dalam, bedah, kebidanan, dan anak. Menurutnya, kehadiran tenaga spesialis ini memungkinkan penanganan kasus medis yang lebih kompleks langsung di lokasi, tanpa perlu merujuk pasien ke rumah sakit dengan tingkat pelayanan lebih tinggi.
Selain itu, Budi menambahkan, RS Tipe C akan dilengkapi dengan fasilitas modern, seperti ruang operasi (OK), ICU, NICU, laboratorium lengkap, dan peralatan radiologi canggih.
Hal ini meningkatkan kemampuan diagnostik sekaligus memperkuat pelayanan kesehatan di daerah.
"Dengan fasilitas dan tenaga medis yang memadai, RS Tipe C juga berperan sebagai penghubung penting dalam sistem rujukan, sehingga dapat mengurangi beban rumah sakit besar dan mempercepat akses pelayanan bagi masyarakat," katanya.
Selain infrastruktur, pihaknya juga fokus pada ketersediaan sumber daya manusia, melalui program beasiswa dan fellowship untuk mencetak dokter spesialis lokal yang akan mengabdi di daerah asalnya.
Dalam keterangan yang sama, Kepala Staf Kepresidenan A.M. Putranto menyebutkan bahwa langkah ini adalah bukti komitmen pemerintah untuk mempercepat perbaikan layanan kesehatan secara merata.
“Peningkatan kapasitas RSUD seperti di Reda Bolo adalah langkah nyata untuk memastikan seluruh rakyat Indonesia, terutama di wilayah terpencil, dapat merasakan manfaat dari layanan kesehatan berkualitas,” kata Putranto.
Adapun Quick Win peningkatan kualitas dan kapasitas RSUD ini mencakup RSUD di 66 kabupaten/kota wilayah terpencil, perbatasan, dan kepulauan.
Sebanyak 32 RSUD akan ditingkatkan pada tahun 2025, sementara 34 lainnya pada tahun 2026. Proses peningkatan kapasitas RSUD Reda Bolo ditargetkan selesai pada Desember 2025.
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025