Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan melalui Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) dalam upaya menghadapi tantangan Triple Burden of Disease (tripel beban penyakit).
"Terkait PKG yang dimulai Februari 2025, perlu strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih awal mengetahui masalah kesehatan," kata Ketua Tim Kerja Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Kemenkes RI Rima Damayanti dalam agenda Webinar Series yang tayang dalam jaringan (daring) Kemenkes di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan Indonesia menghadapi tantangan besar sektor kesehatan dengan kondisi Triple Burden of Disease. Kondisi ini terjadi karena masyarakat mengalami beban penyakit menular, penyakit tidak menular, dan penyakit infeksi baru yang muncul, seperti Ebola, COVID-19, dan H5N1.
Menurut data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, permasalahan kesehatan ditemukan di berbagai kelompok usia.
Pada bayi dan anak prasekolah, angka stunting mencapai 21,5 persen dan wasting sebesar 8,5 persen. Di kalangan anak sekolah dan remaja, terdapat masalah kesehatan, seperti merokok 7,4 persen, anemia 15,6 persen, dan kesehatan jiwa 34,9 persen.
Baca juga: Prabowo gelontorkan Rp4,7 triliun untuk pemeriksaan kesehatan gratis
Kondisi lebih memprihatinkan terlihat pada dewasa, di mana angka obesitas mencapai 23,4 persen, hipertensi sebesar 30,8 persen, dan diabetes mellitus tipe 1 (DM1) sebanyak 1,6 persen.
"Namun, upaya skrining kesehatan belum maksimal. Hingga saat ini, kurang dari 50 persen, hanya 39,87 persen penduduk yang telah menjalani skrining penyakit tidak menular," katanya.
Bahkan, katanya, masih banyak penduduk usia di atas 20 tahun yang belum pernah melakukan pemeriksaan kesehatan penting.
Data menunjukkan 80,82 persen belum pernah mengukur lingkar perut, 62,6 persen belum memeriksa kadar gula darah, 61,6 persen belum memeriksa kadar kolesterol, 36,61 persen, tidak pernah memantau berat badan, 32,6 persen belum pernah mengukur tekanan darah.
Dalam kesempatan itu, ia menekankan pentingnya deteksi dini atau skrining kesehatan dalam mengurangi beban penyakit dengan tujuan mengurangi keparahan penyakit individu, meningkatkan efektivitas pengobatan, dan meningkatkan efisiensi anggaran kesehatan.
Rima mengatakan Program PMG pada hari ulang tahun ditujukan bagi bayi dan anak hingga usia 6 tahun serta individu berusia 18 tahun ke atas (dewasa dan lanjut usia).
"Pemeriksaan kesehatan dilakukan setiap tahun atau beberapa tahun sekali sesuai usia," katanya.
Baca juga: Wamenkes: Unduh aplikasi Satu Sehat untuk periksa kesehatan gratis
Baca juga: Dinkes Kaltim sosialisasikan mekanisme pemeriksaan kesehatan gratis
Baca juga: Pemeriksaan Kesehatan Gratis dimulai Februari untuk semua siklus hidup
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025