Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) memastikan akan mengkaji lebih lanjut temuan longsor di dua daerah aliran sungai (DAS) yang berada di dekat Kota Padang dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Ditemui di Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) Hartono menyebut pantauan sementara di hulu Suaka Margasatwa (SM) Barisan yang memiliki hilir di Kota Padang dan Cagar Alam (CA) Maninjau dengan hilir di Kabupaten Agam memperlihatkan longsoran di wilayah hulu.
"Kami hari ini baru mendapatkan citra terkait dengan tutupan lahan yang ada. Tentunya ya nanti akan kami sampaikan hasil daripada citra satelit resolusi tinggi, apakah kondisi kawasan itu baik atau memang sudah ada aktivitas ilegal, kami akan kaji lebih lanjut," jelasnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) untuk mengkaji tipe tanah yang berada di wilayah hulu tersebut. Mengingat lungsuran di wilayah hulu berdampak langsung kepada kondisi hilir.
Sebelumnya, pantauan drone yang dilakukan oleh BKSDA Sumbar memperlihatkan longsoran masif di wilayah hulu yang berada di kawasan konservasi saat terjadi banjir bandang dan longsor di sejumlah titik di Padang dan Kabupaten Agam.
"Jadi dari puncak CA Maninjau sampai ke Palembayan itu jaraknya kurang lebih 5 kilometer. Berdasarkan hasil kajian terhadap drone dan citra satelit bahwa tegakan dan tutupan lahan itu masih sangat-sangat bagus. Tentunya ini yang perlu kita kaji apakah karena memang curah hujan yang terlalu tinggi sehingga hal ini menyebabkan tingkat kejenuhan tanah," tuturnya.
Sementara di wilayah SM Barisan, pantauan drone juga memperlihatkan kondisi longsor pada ketinggian sekitar 1.075 meter. Jarak dari titik longsor tertinggi sampai Lubuk Minturun di Kota Padang mencapai sekitar 11-12 kilometer.
Baca juga: Kemenhut dalami temuan longsor di hulu DAS dekat Padang dan Agam
Baca juga: Komnas HAM dalami penyebab bencana yang melanda Sumatera
Baca juga: Kemenhut pastikan pemulihan hulu DAS Anai cegah banjir bandang
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































