Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Kreativitas, Budaya, dan Desain Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) Yuke Sri Rahayu menyampaikan fokus membangun intervensi di ekosistem ekonomi kreatif dalam melakukan pembinaan UMKM modest fesyen.
Menurut dia, potensi modest fesyen kini cukup besar dan pemerintah sedang mendorong Indonesia akan menjadi pusat modest feysen dunia.
"Kalau dari tahun lalu diproses kreasi kita supportnya. Pembinaan yang kita lakukan sekarang ini tugas fungsi kami di Kemenekraf adalah membangun intervensi di ekosistem ekonomi kreatif termasuk modest," kata Yuke Sri Rahayu saat ditemui doorstop di Jakarta, Jumat.
"Jadi Insya-Allah mudah-mudahan kita bisa support para pelaku UMKM brand modest fesyen untuk mereka tetap melakukan proses kreasi, produksi, distribusi, dan pemasarannya bahkan untuk konsultasinya, itu intervensi yang kita lakukan di lima tahun ke depan," lanjutnya.
Baca juga: Kemenekraf dorong desainer modest fesyen lokal perluas pasar global
Baca juga: Maman sebut potensi besar UMKM fesyen Muslim Indonesia di pasar global
Yuke mengatakan semangat inovatif menjadi salah satu faktor penting bagi UMKM khususnya generasi muda agar bisa bersaing masuk ke pasar internasional.
"Semangat inovatifnya dulu, merubah mindset UMKM itu kan skala ya, skala mikro, kecil, menengah, tapi ya itu tadi mindsetnya harus di ubah jadi mindsetnya CEO atau para start-up. Harus inovasi, kolaborasi, adaptasi, nah itu yang kita ingin tanamkan kepada para pelaku ekonomi kreatif agar mereka bisa scale-up, sustainable, memberikan kesejahteraan, kesempatan pekerjaan untuk yang lainnya," ucapnya.
Menurut dia, sebagai salah satu penduduk muslim terbesar dunia, Indonesia bisa sebagai pusat modest fesyen. Hal ini lantaran berdasarkan data konsumsi busana muslim Indonesia sekitar 20 miliar dolar AS atau sekitar 286 triliun, dengan setiap tahun pertumbuhannya rata-rata 18,2 persen.
Namun, Indonesia masih belum menjadi eksportir modest fesyen dunia, di mana saat ini masih didominasi oleh negara Turki, China, dan India.
"Nah ini, tapi hati-hati, jangan sampai kita itu sebagai negara terbesar hanya konsumen saja sebagai pengonsumsi saja. Tapi harus mulai memikirkan bahwa kita juga harus mulai mikir ke luar," ujarnya.
Baca juga: CTI minta desainer hargai tenun yang digunakan dalam produk fesyen
Baca juga: Si.Se.Sa. keluarkan tiga koleksi busana Muslim terbaru
Baca juga: Desainer: Kita optimistis busana syar'i masih disukai masyarakat
Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025