Kemendukbangga ungkap penyebab pekerja usia produktif terjebak utang

1 month ago 15
Kalau satu orang harus menanggung 10-11 orang, itu dia misalnya gajian di tanggal 1, tanggal 5 atau 6 bisa utang koperasi...

Kota Semarang (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN mengemukakan masih ada pekerja pada usia produktif yang terjebak utang karena harus membiayai hingga 11 anggota keluarganya yang lain.

Sekretaris Kemendukbangga/Sekretaris Utama BKKBN Budi Setiyono mengingatkan pentingnya transformasi pekerjaan di sektor informal menjadi formal agar usia produktif tidak terjebak dalam beban finansial.

"Kalau satu orang harus menanggung 10-11 orang, itu dia misalnya gajian di tanggal 1, tanggal 5 atau 6 bisa utang koperasi, maka korelasinya adalah dengan menciptakan lapangan pekerjaan, dan para pekerja di sektor informal itu harus bertransformasi ke sektor formal," kata Budi dalam kunjungannya di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat.

Ia menyebutkan pentingnya Desain Besar Pembangunan Kependudukan (DBPK) yang saat ini tengah disusun oleh Pemerintah Indonesia untuk mengatasi permasalahan kependudukan tersebut.

Baca juga: Mendukbangga sebut pentingnya lapangan kerja untuk usia produktif

DBPK tersebut, kata dia, juga perlu diimbangi dengan penyediaan jaminan sosial yang memadai bagi masyarakat pada usia produktif, agar mereka tetap bekerja di jalan yang legal dan formal.

"Ketika orang berada di dalam masa usia produktif, tetapi dia tidak produktif pada tuntutan kebutuhannya, maka yang terjadi dia akan mencari jalan pemenuhan kebutuhan itu dengan berbagai macam cara," ucapnya.

"Kalau yang bisa dengan cara legal, formal, dan halal, oke, misalnya berjualan, menjadi tukang pijat, dan lain sebagainya. Namun kalau tidak, potensi kriminalitas, pemerasan, pencurian, pembegalan, bisa terjadi dan yang paling celaka korupsi," tambahnya.

Baca juga: Persentase pekerja informal yang masih tinggi hambat bonus demografi

Ia menyebutkan korupsi bisa terjadi akibat sistem sosial yang tidak menjamin tingkat kesejahteraan yang berkelanjutan, sehingga orang berusaha untuk memperbesar rekening mereka.

"Mereka akan berusaha menggendutkan rekeningnya agar mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang ada di keluarga atau kelompoknya," ucap Budi.

Ia mengatakan saat ini 70 persen penduduk Indonesia memasuki usia produktif, tetapi satu orang usia produktif bisa menanggung lebih dari satu orang dalam keluarganya yang tidak produktif.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kata dia, jumlah penduduk yang bekerja di sektor formal sekitar 41 persen, tetapi 59 persen lainnya masih bekerja di sektor informal.

Baca juga: BKKBN: 61 juta penduduk produktif tanggung beban warga tak produktif

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |