Kemendiktisaintek ungkap kunci sukses yang harus dimiliki wisudawan

3 hours ago 2

Padang (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi Sains Teknologi (Kemendiktisaintek) mengungkap empat kunci penting yang harus dimiliki setiap lulusan perguruan tinggi di Tanah Air untuk mencapai kesuksesan dan keberhasilan.

"Ada empat hal yang harus kita selalu kembangkan setelah lulus dari perguruan tinggi," kata Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendiktisaintek Prof Mukhamad Najib di Padang, Sabtu.

Hal tersebut disampaikan Prof Mukhamad Najib saat memberikan arahan kepada wisudawan Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat program doktor, magister dan sarjana.

Pertama, setiap lulusan harus senantiasa meningkatkan kompetensi. Sebab, seiring berjalannya waktu perubahan terjadi dengan begitu cepat sehingga menuntut siapa saja memiliki keahlian yang baru, pengetahuan hingga kompetensi yang baru.

Sebagai contoh, kata Prof Najib, dulunya seseorang yang ingin menjadi dosen bisa bermodalkan ijazah strata satu. Namun, pemerintah menerbitkan aturan baru bahwa syarat minimal menjadi dosen wajib strata dua.

Selanjutnya, ia mengingatkan setiap lulusan di Tanah Air harus selalu memperbaharui atau meningkatkan kualifikasi diri. Sebab, untuk beberapa profesi pekerjaan, lembaran ijazah strata satu saja tidak cukup, butuh kualifikasi lain seperti mengikuti sertifikasi tertentu.

"Intinya, zaman berubah dan membutuhkan kualifikasi dan kompetensi yang juga berubah," kata dia mengingatkan.

Kepada wisudawan UNP Prof Najib juga mengingatkan pentingnya seseorang membangun reputasi yang baik. Hal ini dibutuhkan untuk menguatkan aspek kompetensi dan kualifikasi yang sudah dimiliki sebelumnya.

"Jadi, kalaupun kita punya kompetensi dan kualifikasi yang bagus tapi tidak punya reputasi, maka nilai jualnya juga berkurang," ujar lulusan IPB University tersebut.

Terakhir, ia menyarankan agar lulusan perguruan tinggi bisa membangun relasi atau hubungan baik dengan banyak pihak terutama dengan diri sendiri. Prof Najib menyebut banyak individu kerap lupa memahami dirinya sendiri sehingga berujung pada stres.

"Kadang-kadang kita ini jarang ngobrol dengan diri sendiri. Padahal, kita harus mengerti dengan siapa kita, apa yang kita inginkan termasuk kemampuan kita," ujarnya.

Baca juga: Wamendiktisaintek paparkan strategi pembangunan budaya ilmiah unggul

Baca juga: Rektor USU: Adaptasi dan inovasi kunci sukses hadapi era digital

Baca juga: Rektor UNP sebut kebijakan pendidikan harus sesuai tuntutan zaman

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |