Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menjelaskan pihaknya menyiapkan dana abadi sebesar 50 persen dari anggaran total Sekolah Garuda untuk keberlanjutan operasional sekolah tersebut.
Stella merinci bahwa anggaran total Sekolah Garuda tahun 2025 sebesar Rp2 triliun hanya memakan porsi 0,27 persen dari total anggaran pendidikan di Indonesia pada tahun 2025 yang sebesar Rp724,3 triliun.
"Anggaran ini sudah termasuk untuk membangun Sekolah Garuda baru, untuk membina Sekolah Garuda Transformasi, dan sebenarnya paling juga secara besar anggarannya itu hampir 50 persen dari anggaran Rp2 triliun itu adalah untuk memupuk dana abadi," kata Stella saat memberikan keterangan pers di Kantor Badan Komunikasi Pemerintah, di Gedung Kwarnas Jakarta, Senin.
Stella mengatakan Rp2 triliun tersebut dialokasikan untuk membangun Sekolah Garuda Baru di empat titik, yakni di Provinsi Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Mensos: Sekolah Rakyat untuk mereka yang selama ini terpinggirkan
Selain itu, anggaran tersebut juga termasuk untuk membina Sekolah Garuda Transformasi yang sudah ada di 12 lokasi.
Namun demikian, porsi terbesar dari anggaran Rp2 triliun itu, yakni sebesar 50 persen dialokasikan untuk dana abadi.
Menurut Stella, dana abadi diperlukan agar Sekolah Garuda memiliki keberlanjutan dalam mencetak sumber daya manusia berkualitas dan memutus rantai kemiskinan menuju Indonesia Emas 2045.
"Kenapa kita perlu dana abadi? Agar sekolah ini terus ada keberlanjutan. Suatu saatnya, yield dari dana abadi ini bisa dipakai untuk keberlanjutan dari sekolah tersebut. Karena kalau negara sudah menginvestasikan, jangan sampai ini menjadi mubazir dan sia-sia," kata Stella.
Saat ini, pemerintah intens mempersiapkan peluncuran Sekolah Garuda yang secara serentak akan diluncurkan pada awal Oktober mendatang.
Baca juga: Anggota DPR dukung Sekolah Rakyat ditambah asal nasib guru diperjelas
Stella menyebutkan ada empat lokasi Sekolah Garuda baru yang ditargetkan selesai pembangunannya pada Juni 2026 dan dapat menerima murid pada tahun ajaran 2026-2027, yakni di Provinsi Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tenggara.
Sementara itu, sudah ada 12 Sekolah Garuda Transformasi yang para siswanya bahkan sudah mendapatkan beasiswa untuk kuliah di perguruan tinggi terbaik di dunia.
Sekolah Garuda merupakan visi Presiden Prabowo Subianto dalam menyetarakan kualitas pendidikan di seluruh penjuru Indonesia, termasuk daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Sekolah Garuda adalah sekolah berasrama jenjang SMA dengan pendekatan pendidikan berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). Program ini menjadi salah satu dari delapan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden.
Sekolah ini akan merekrut siswa terbaik di Indonesia, dengan kekhususan bagi putra-putri daerah setempat.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.