Jakarta (ANTARA) - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikdasmen menyoroti pentingnya peran kecerdasan buatan (AI) dalam memajukan sistem manajemen kamus, termasuk pemutakhiran Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kepala Badan Bahasa Kemendikdasmen Hafidz Muksin mengatakan pemanfaatan AI secara etis dan adaptif dalam pengembangan kamus tidak hanya menjadikannya sebagai alat bantu, namun juga medium yang bisa menyebarkan kata-kata positif yang dibangun bersama.
“Bayangkan jika anak muda ingin mencari padanan kata ‘saya’ dalam sepuluh bahasa daerah, lalu AI secara langsung menampilkan kosakata tersebut lengkap dengan suara penutur asli. Ini adalah ruang kreativitas luar biasa yang harus kita pelajari dan manfaatkan,” kata Hafidz di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Wamenlu: Pengembangan AI perlu dimulai dari pemerintah
Namun demikian, lanjutnya, pemanfaatan kemajuan teknologi itu bukan tanpa tantangan, yang salah satunya ialah dilema linguistik.
Hafidz mengatakan kosakata baru yang muncul dari komunitas daring atau media sosial perlu disaring sebelum masuk ke ruang formal.
“Validitas, kesantunan, dan keterwakilan budaya menjadi parameter penting agar KBBI tetap menjadi acuan utama dalam ruang publik yang sehat dan beradab,” imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya menyelenggarakan Seminar Leksikografi Indonesia (SLI) ke-8 dengan mengangkat tema “Leksikografi dan Kecerdasan Artifisial” sebagai respons atas dinamika baru dalam penyusunan kamus di era digital.
Hafidz menerangkan tema besar SLI tahun ini dielaborasi dalam lima subtema besar, mulai dari kebijakan leksikografi Indonesia, pengembangan sistem manajemen kamus, kamus multilingual, keterkaitan dengan data science, hingga isu-isu terminologi kontemporer.
Baca juga: Peta jalan dan peraturan AI akan dirampungkan September 2025
Ia menambahkan pula SLI tahun ini menjadi bukti bahwa Bahasa Indonesia terus bergerak maju, tidak hanya sebagai alat komunikasi, melainkan juga sebagai medium ilmu pengetahuan, identitas dan penanda kemajuan bangsa.
Sebelumnya pada Kamis (7/8), pengembang aplikasi Kamus, Indoleksia, Singapura sekaligus salah satu narasumber SLI Ian Kamajaya juga menyoroti peran AI dalam memajukan sistem manajemen kamus.
Ia mengatakan AI dapat berperan dalam memajukan sistem manajemen kamus asalkan adanya infrastruktur yang mendukung, penyediaan data latihan berkualitas, biaya yang memadai, serta ketersediaan tenaga ahli yang terampil.
Menurutnya, optimisme terhadap teknologi perlu dibarengi dengan ekspektasi yang realistis dan pemahaman terhadap tantangan aktual yang dihadapi dalam implementasinya.
Baca juga: Buka SLI 2025, Kemendikdasmen tekankan peran KBBI jadi rujukan AI
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.