Kemendikdasmen hidupkan lagi lagu anak media pembelajaran lewat KICAU

2 weeks ago 6

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menghidupkan kembali lagu anak sebagai media pembelajaran melalui Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (KICAU) 2025.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan kehadiran lagu anak sebagai media pembelajaran kini kian langka di tengah derasnya arus digital dan dominasi lagu-lagu dewasa yang merambah ke ruang dengar anak-anak.

“Lagu adalah media yang tidak hanya memberikan anak-anak kita rasa percaya diri, tapi juga kemampuan untuk mengekspresikan bakat seni, serta yang tidak kalah penting adalah menjadi pemantik dari imajinasi bagi masa depan kehidupan anak-anak Indonesia,” kata Mu'ti di Jakarta pada Selasa.

Ia menambahkan lagu anak bukan sekadar pengisi waktu senggang, melainkan medium yang dapat mengajarkan nilai, membentuk karakter, dan bahkan memperkenalkan konsep sains dan lingkungan melalui bahasa yang paling dimengerti anak.

Harapan itu, kata dia, kembali menggema lewat ajang Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (KICAU) 2025, sebuah inisiatif dari Direktorat Guru PAUD dan Pendidikan Non Formal, Kemendikdasmen, yang mencoba menjawab kerinduan banyak pendidik dan orang tua, yakni bagaimana caranya membawa kembali lagu anak ke panggung utama pendidikan.

Baca juga: Mendikdasmen dorong upaya pelestarian lagu anak untuk anak Indonesia

Sementara itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG) Kemendikdasmen Nunuk Suryani mengatakan lagu menjadi media pembelajaran yang bermakna bagi anak-anak.

Lewat kreativitas, guru dapat menyisipkan nilai-nilai positif ke dalam lagu, sehingga pembelajaran tidak hanya menyenangkan tetapi juga berakar pada konteks kehidupan anak.

“KICAU merupakan sebuah terobosan yang mendorong guru PAUD dan Pendidikan Non Formal dalam menunjukkan kreativitasnya menciptakan lagu pembelajaran. Lagu adalah media pembelajaran yang efektif, menyenangkan, dan bermakna,” kata Nunuk.

Salah satu kekuatan lagu anak, lanjutnya, terletak pada kemampuannya menyampaikan pesan secara tak langsung, namun membekas.

Lagu tentang kebersihan, cinta alam, atau tolong-menolong dapat lebih mudah tertanam di benak anak dibandingkan ceramah atau pengulangan teks.

Sebagai informasi, KICAU 2025 yang mengusung tema “Karakter, Lingkungan, dan Sains” bukan hanya menjadi ajang lomba mencipta lagu, melainkan ruang kolaboratif di mana guru-guru PAUD dari seluruh penjuru negeri menyuarakan isi hati mereka dalam bentuk karya musik edukatif. Sekaligus menjadi oase di tengah gurun kreativitas lagu anak.

Baca juga: Kemkomdigi dukung distribusi lagu anak baru melalui "KICAU"

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |