Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan guru peserta program rekognisi pembelajaran lampau (RPL) dapat menyelesaikan studi tanpa skripsi, melainkan melalui bentuk tugas akhir lain yang lebih sederhana.
Direktur Guru PAUD dan Pendidikan Non-formal Kemendikdasmen Suparto dalam forum dialog bersama pewarta di Jakarta, Jumat, mengatakan kebijakan tersebut untuk memudahkan guru, khususnya kelompok afirmasi berusia 47–55 tahun, dalam menuntaskan pendidikan sarjana (S1) atau setara diploma IV (D4).
Dia menjelaskan skripsi sering menjadi hambatan berat, sehingga perguruan tinggi diberikan keleluasaan untuk menentukan bentuk tugas akhir lain, misalnya proyek atau makalah reflektif.
“Kami ingin memastikan program ini bisa selesai tepat waktu. Untuk kelompok afirmasi, tugas akhir bisa berupa laporan sederhana agar mereka tetap lulus sesuai target,” katanya.
Baca juga: Wamendikdasmen tekankan manfaat PAUD dan ajak murid cinta literasi
Ia menyebut pengawasan dilakukan bersama lembaga penyelenggara pendidikan tinggi (LPTK) demi memastikan pendidikan guru selesai tepat waktu.
Ia menjelaskan program afirmasi memungkinkan rekognisi hingga 100 satuan kredit semester (SKS) dari total 144 SKS sehingga peserta cukup menyelesaikan sekitar 44 SKS dalam dua semester.
Bagi peserta reguler, katanya, beban studi bisa berlangsung antara dua hingga empat semester, tergantung hasil rekognisi yang diperoleh masing-masing guru.
Suparto mengatakan program RPL ditujukan bagi guru yang sekian lama mengajar tanpa memiliki gelar S1 agar dapat segera memenuhi standar kualifikasi akademik demi meningkatkan kualitas dan inovasi pendidikan anak seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dinamis.
“Yang penting bukan hanya administratif gelar S1, tapi peningkatan kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan personal,” ujar dia.
Kemendikdasmen menargetkan 12.500 guru dapat mengikuti program afirmasi kuliah S1 melalui rekognisi pembelajaran lampau ini pada 2025.
Mereka, di antaranya 6.700 guru TK dan 5.755 guru SD yang semuanya sudah memenuhi syarat administrasi program RPL. Mereka mulai kuliah tahun ini di sejumlah perguruan tinggi yang bekerja sama dengan Kemendikdasmen.
"Jadi sebenarnya target ke depan masih besar, karena masih banyak guru-guru kita yang belum S1. Ada sekitar 233.818 guru dari PAUD sampai sekolah menengah itu yang belum S1," katanya.
Baca juga: Kemendikdasmen paparkan daftar portofolio guru SMK untuk program RPL
Baca juga: FTUI buka program profesi insinyur jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau
Baca juga: Kemdikdasmen: Forum dialog media ruang komunikasi kebijakan pendidikan
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.