Kemendes: Penguatan desa hadapi iklim butuh keterlibatan semua pihak

3 months ago 26
Semua kebijakan yang menjadi fondasi meningkatkan resiliensi desa dalam menghadapi perubahan iklim, tidak akan berarti tanpa partisipasi masyarakat desa, pendamping desa, dan para pemangku kepentingan lain

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menyampaikan peningkatan ketahanan desa dalam menghadapi perubahan iklim dapat terwujud apabila semua pihak terkait, mulai dari masyarakat desa, pendamping desa, hingga para pemangku kepentingan, terlibat di dalamnya.

"Semua kebijakan yang menjadi fondasi meningkatkan resiliensi desa dalam menghadapi perubahan iklim, tidak akan berarti tanpa partisipasi masyarakat desa, pendamping desa, dan para pemangku kepentingan lain," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Kemendes PDT Rahmatia Handayani saat membuka Dialog Publik Desa Peduli Iklim dan Desa Tanggap Bencana yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Sejalan dengan itu, lanjut dia, Kemendes PDT menyelenggarakan Dialog Publik Desa Peduli Iklim dan Desa Tanggap Bencana untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman kolektif di desa terkait perubahan iklim dan risiko bencana. Dengan demikian semua pihak terkait itu dapat berkontribusi membangun desa yang berketahanan iklim.

Kemudian dialog itu juga bertujuan untuk menghimpun masukan dari beragam pihak terkait dengan upaya peningkatan ketahanan desa terhadap perubahan iklim.

Baca juga: Kemendes sampaikan 28 ribu desa mulai input data Indeks Desa 2025

"Ketiga, dialog ini juga bertujuan mendorong sinergi dan partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan dan langkah-langkah konkret yang berkelanjutan," ucap Rahmatia.

Sebelumnya Rahmatia telah menyampaikan pihaknya telah menghadirkan sejumlah kebijakan untuk mengatasi perubahan iklim, antara lain Peraturan Menteri Desa PDT (Permendes PDT) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Petunjuk Operasional Atas Fokus Penggunaan Dana Desa Tahun 2025.

Peraturan itu memuat Dana Desa pada tahun 2025 dapat digunakan oleh pemerintah desa untuk mitigasi bencana hingga membangun desa yang adaptif terhadap perubahan iklim dan ramah lingkungan.

Lalu Kemendes mengatur kolaborasi lintas pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga masyarakat desa, dalam Keputusan Menteri PDT Nomor 501 Tahun 2024 tentang Kolaborasi Aksi Desa Berketahanan Iklim.

Baca juga: Kemendes: Dana Desa bisa untuk mitigasi bencana hingga perubahan iklim

Rahmatia juga menyampaikan pada saat ini perubahan iklim bukan lagi isu global yang jauh dari kehidupan masyarakat. Dampak dari perubahan iklim telah dirasakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, seperti cuaca yang semakin sulit diprediksi, air bersih yang sulit diakses, dan jumlah bencana alam yang terus meningkat.

"Indonesia sebagai negara kepulauan menjadi salah satu yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Berdasarkan data bencana Indonesia, sepanjang tahun 2024, telah terjadi 3.472 kejadian bencana dan 99,34 persen di antaranya adalah bencana hidrometereologi dengan banjir sebagai yang paling dominan, yakni mencapai 1.420 kejadian," kata dia.

Selain menimbulkan dampak terkait dengan lingkungan, perubahan iklim juga menimbulkan dampak di aspek ekonomi, sosial, bahkan psikologis masyarakat.

Oleh karena itu pihaknya berpandangan 75.625 desa di Indonesia menjadi garda terdepan dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Baca juga: Kemendes ajak tokoh masyarakat beri edukasi pekarangan pangan bergizi

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |