Kemendes dorong desa bangun kemitraan kelola limbah jadi peluang usaha

13 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) mendorong desa-desa di tanah air agar membangun kemitraan lintas sektor dalam pengelolaan limbah sebagai peluang usaha dan sumber penghasilan desa.

“Kami mendorong adanya kemitraan lintas sektoral, yaitu dengan desa, pelaku usaha pengelolaan limbah, CSR, dan pemerintah,” kata Kepala Subbagian Umum Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal Jakarta - Kemendes PDT, Zainuddin.

Hal tersebut dia sampaikan saat memberikan arahan dalam Webinar Lentera Volume 16 bertema "Penanganan Sampah Anorganik serta Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun Menjadi Cuan bagi BUMDes dan Kelembagaan Ekonomi Masyarakat Desa", seperti dipantau melalui kanal YouTube Kemendes PDT di Jakarta, Kamis.

Selain kemitraan, Zainuddin juga menyoroti mengenai pentingnya penguatan kapasitas desa melalui pelatihan teknis dan pendampingan agar pengelolaan limbah berjalan secara berkelanjutan di tingkat desa.

Dia berharap pengelolaan limbah, termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), tidak lagi dipandang sebagai beban atau masalah lingkungan, tetapi dapat menjadi peluang usaha yang memberikan manfaat ekonomi bagi desa.

Baca juga: Kemendes sebut desa agen perubahan dalam pengelolaan sampah anorganik

Sebelumnya, Zainuddin telah menyampaikan bahwa desa memiliki peran penting sebagai agen perubahan dalam pengelolaan sampah anorganik dan bahan berbahaya beracun (B3).

"Desa sebagai ujung tonggak ekonomi memiliki peran penting, tidak hanya sebagai entitas usaha, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu mengedukasi, memfasilitasi pengumpulan sampah anorganik atau B3, dan bermitra dengan industri pengelolaan limbah,” ujarnya.

Dengan peran sebagai agen perubahan itu, ujar Zainuddin melanjutkan, sudah sepatutnya desa menjadi pelopor pengelolaan sampah anorganik dan bahan berbahaya beracun menjadi potensi usaha baru untuk menggerakkan perekonomian.

Ia pun menilai penyelenggaraan webinar itu menjadi salah satu sarana edukasi bagi segenap elemen desa agar dapat mengelola sampah secara baik.

“Tema ini sangat relevan karena menyentuh dua tantangan besar yang dihadapi banyak desa, yaitu persoalan lingkungan akibat akumulasi sampah, khususnya sampah B3 yang berbahaya jika tidak dikelola dengan baik, serta kebutuhan penguatan ekonomi desa,” kata dia.

Baca juga: KLH sasar upaya pengelolaan sampah dimulai dari tingkat desa

Baca juga: Mendagri apresiasi Desa Wantilan kelola sampah berbasis BUMDes

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |