Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menegaskan pentingnya penerapan budaya meritokrasi dalam tata kelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Yusharto mengatakan meritokrasi harus diterapkan pada level ASN yang diberi wewenang untuk membina BUMD, serta pada pengisian jabatan strategis di lingkungan BUMD itu sendiri. Untuk penentuan komisaris dan direksi BUMD juga harus berdasarkan uji kompetensi demi meningkatkan kualitas pengelolaan BUMD semakin profesional, transparan, dan akuntabel.
"Uji kompetensi ini saya pikir penting sekali untuk mengukur kemampuan sekaligus menciptakan ekosistem meritokrasi pada lingkungan kerja BUMD," kata Yusharto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Dirinya juga menekankan, kegiatan uji kompetensi ini merupakan bagian dari upaya membangun sistem yang kokoh untuk mendukung pembentukan Direktorat Jenderal BUMD sebagai lembaga yang akan melakukan pembinaan dan pengawasan (Binwas) terhadap BUMD.
Baca juga: BSKDN Kemendagri soroti lima pilar utama penguatan BUMD
"Kita sekalian harus memiliki seperangkat kemampuan yang dimulai dengan pengetahuan yang ketat untuk kita bisa melaksanakan tusi (tugas dan fungsi) pembinaan dan pengawasan terhadap BUMD," ujarnya.
Yusharto juga mengungkapkan, saat ini Kemendagri tengah menyusun Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) yang lebih operasional, guna mendukung optimalisasi pembinaan dan pengembangan BUMD ke depannya.
"Sekarang lagi disusun Permendagri yang lebih operasional sesuai dengan semangat untuk mengembangkan BUMD ke depan dan diharapkan ini akan menjadi landasan hukum untuk Direktorat BUMD," kata Yusharto.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga menyampaikan apresiasi terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan, termasuk diskusi-diskusi dengan para pakar mengenai tata kelola BUMD.
"Saya menyampaikan terima kasih atas langkah-langkah yang sudah dilakukan, ini semua nantinya akan menjadi modal guna memperkuat kapasitas ASN serta menyiapkan fondasi regulasi yang lebih baik bagi pengembangan BUMD di masa depan,” tuturnya.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.