Kemen PU perkuat pengurangan sampah lewat teknologi ISWMP modern

2 months ago 8
Program ISWMP menjadi solusi dari penumpukan sampah yang terus meningkat setiap harinya di Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Burangkeng, Bekasi, Jawa Barat.

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi dan kementerian/lembaga lainnya untuk memperkuat pengurangan sampah dengan teknologi modern melalui program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP).

"Program ISWMP menjadi solusi dari penumpukan sampah yang terus meningkat setiap harinya di Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Burangkeng, Bekasi, Jawa Barat," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kemen PU Dewi Chomistriana dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan inisiatif itu juga merupakan kolaborasi bersama Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kesehatan, dan Bank Dunia, dengan tujuan mendorong reformasi tata kelola sistem pengelolaan sampah yang lebih modern, inklusif, dan berkelanjutan.

Dewi menegaskan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam pengelolaan sampah, sehingga ISWMP bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan perubahan paradigma sistematis yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Ia menjelaskan implementasi ISWMP di Kabupaten Bekasi berfokus pada lima pilar utama, mulai dari penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Sampah (RISPS), penguatan regulasi daerah, hingga pelibatan aktif masyarakat dan pemerintah.

Penguatan kelembagaan dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan teknis, didukung mekanisme pembiayaan dan pengembangan fasilitas berteknologi modern seperti TPST Kertamukti sebagai bagian integral sistem pengelolaan sampah.

Dewi menekankan keberhasilan sistem bergantung pada skema pembiayaan yang tepat, sehingga ISWMP mendampingi daerah menyusun model tarif dan biaya operasional yang realistis dan berkelanjutan.

Menurutnya, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kertamukti menjadi bukti nyata keberhasilan ISWMP, dengan sistem pemilahan mulai terbentuk, layanan pengangkutan tertata, kolaborasi swasta menguat, dan potensi RDF mulai dioptimalkan.

TPST Kertamukti di Desa Kertamukti, Cibitung, menjadi tonggak transformasi sistem pengelolaan sampah modern di Kabupaten Bekasi dengan pendekatan terintegrasi dan berkelanjutan.

Berlokasi di lahan seluas 6.000 meter persegi, TPST ini mampu mengolah 50 ton sampah per hari, melayani sekitar 80.000 jiwa sesuai kapasitas desainnya.

TPST Kertamukti menghasilkan dua produk utama, yaitu Refuse Derived Fuel (RDF) sebagai bahan bakar industri, dan Material Daur Ulang (MDU) bernilai ekonomis tinggi.

Fasilitas ini mencatat efisiensi pengelolaan dengan residu sampah hanya 11 persen, mendekati target Key Performance Indicator (KPI) TPST sebesar maksimal 12 persen.

Biaya operasional, pemeliharaan, dan perawatan TPST mencapai Rp260 ribu per ton, menunjukkan efisiensi tinggi dari proses pengolahan mekanis dan biologis yang diterapkan.

Pemkab Bekasi bekerjasama dengan PT Indocement memanfaatkan RDF sebagai pengganti batu bara dalam proses produksi sebagai bentuk kolaborasi pemanfaatan energi terbarukan.

Namun, kata Dewi lagi, keberhasilan TPST bergantung pada pemilahan sampah dari sumbernya, karena kualitas sampah masuk mempengaruhi efisiensi mesin, biaya operasional, dan hasil pengolahan akhir.

Baca juga: KLH: Kriteria kelola sampah di PROPER demi kurangi beban TPA daerah

Baca juga: KLH akan replikasi pengelolaan sampah di Jakut ke daerah lain

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |