Kemdiktisaintek konsolidasi perguruan tinggi Aceh guna tangani bencana

5 days ago 3

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) saat ini terus melakukan koordinasi dengan perguruan tinggi dan pemerintah daerah Aceh untuk mengumpulkan perkembangan data dampak bencana dan daftar bantuan untuk situasi darurat dan persiapan revitalisasi.

Melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa, Kemdiktisaintek mencatat terdapat tujuh perguruan tinggi di wilayah Aceh yang berperan sebagai kampus posko, yakni Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL), Universitas Almuslim (Umuslim), Universitas Jabal Ghafur (Unigha), Universitas Malikussaleh (Unimal), Universitas Samudra (Unsam), Universitas Syiah Kuala (USK), dan Universitas Teuku Umar (UTU).

UTU dan Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG) sama-sama membuka Posko Open Donasi Dana Amal untuk menghimpun bantuan berupa uang tunai dan paket sembako yang kemudian disalurkan guna meringankan beban korban banjir.

Tim relawan UTU juga menembus lokasi terdampak paling parah di Beutong Ateuh Banggala. Di sana, tim mendirikan dapur umum dan menyalurkan bantuan berdasarkan kebutuhan paling mendesak bagi warga.

Baca juga: Dari kelas ke kampus, ikhtiar negara memulihkan pendidikan di Sumatera

USK turut mengerahkan tim medis dan residen dari berbagai spesialisasi ke RSUD di wilayah terdampak sebagai bagian dari layanan darurat pascabencana. USK juga membuka layanan dapur umum sejak 30 November 2025 serta menggerakkan mahasiswa untuk melakukan aksi solidaritas bersama korban di berbagai wilayah Aceh.

Unimal di Aceh Utara juga membuka dapur umum, sekaligus mengalihfungsikan auditoriumnya sebagai tempat mengungsi para mahasiswa yang terdampak bencana. Disediakan juga posko kesehatan bagi para pengungsi.

Pendirian posko dapur umum juga dilakukan oleh Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, dengan menyediakan makanan dua kali sehari serta posko tanggap darurat.

Sementara itu, Umuslim menjadi tuan rumah “Posko Gabungan” bersama USK dan Politeknik Negeri Lhokseumawe untuk menyalurkan bantuan bagi warga di sekitar Kabupaten Bireuen. Melalui posko tersebut, disiapkan bantuan logistik, obat-obatan, dan layanan darurat bagi masyarakat dan korban terdampak di kawasan sekitar.

Baca juga: 23 gedung sekolah di Nagan Raya Aceh rusak akibat banjir bandang

Universitas Abulyatama (Unaya) mengirim tim kesehatan ke wilayah terdampak di Pidie Jaya untuk membantu pengungsi serta korban banjir dan longsor. Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) menyiapkan bantuan berupa uang tunai, bahan pokok, obat-obatan dan peralatan medis, pakaian layak pakai, serta perlengkapan darurat seperti tenda dan terpal.

Kemdiktisaintek menegaskan bahwa kontribusi aktif perguruan tinggi menjadi fondasi penting dalam mempercepat pemulihan masyarakat terdampak bencana, sekaligus wujud nyata arah kebijakan Diktisaintek Berdampak di Indonesia.

Terpisah, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan menyebutkan pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp75.986.474.452 untuk membantu biaya hidup mahasiswa dan dosen terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera.

"Kami juga memberikan bantuan biaya hidup bagi mahasiswa dan dosen terdampak bencana alam dengan total anggaran Rp75.986.474.452," kata Fauzan.

Baca juga: 2.100 hektare lahan sawah di Aceh Barat rusak akibat banjir bandang

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |