Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) sedang mengkaji konsep Living Lab sebagai salah satu upaya untuk membumikan dunia saintek di Indonesia.
Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains Teknologi Kemdiktisaintek Yudi Darma dalam diskusi bertajuk "Membangun Ruang Hidup Sains dan Teknologi untuk Masyarakat" di Jakarta, Jumat, mengatakan langkah ini upaya bersama untuk menciptakan budaya berbasis saintek di masyarakat dengan menjadikan kegiatan diskusi saintek tidak berhenti di ruang-ruang akademik.
"Di situ kami melihat, sebenarnya konsep Living Lab ini sudah berkembang di beberapa tempat, dan di Indonesia sendiri juga sudah mulai (berkembang) dengan nama-nama yang beragam," katanya.
Ke depan, Kemdiktisaintek akan mencoba memunculkan suatu program baru yang mengundang partisipasi masyarakat dalam upaya membumikan saintek di tanah air.
Baca juga: Mendikti: KSTI jadi awal pembuktian sains untuk industri dan ekonomi
Ia menyebut nantinya publik juga akan turut dilibatkan dalam mengevaluasi sekaligus memberikan masukan atau intervensi terhadap program-program tersebut.
"Jadi, kalau misalnya kemarin semua kegiatan riset itu ada di laboratorium secara tradisional, di ruang lab saja, kemudian produknya diluncurkan ke masyarakat, kita jadi pemakai gitu ya. Padahal, sebenarnya, dalam keseharian masyarakat itu juga punya keinginan (ikut berkecimpung)," ujarnya.
Menurut dia, kontribusi, keinginan, dan harapan masyarakat juga dapat memengaruhi dunia saintek di masyarakat.
Maka dari itu, Kemdiktisaintek berkomitmen membuat suatu upaya untuk membumikan saintek di masyarakat, yang salah satunya akan diimplementasikan melalui konsep Living Lab.
"Sehingga, ada suatu siklus yang berkelanjutan, ada iterasi di situ. Sekali produk keluar, sekali hasil saintek keluar, langsung dicicipi, langsung dirasakan, dan diberi masukan oleh masyarakat. Jadi, kita tidak perlu menunggu siklus yang panjang dan lama, tapi dengan keikutsertaan masyarakat langsung dalam proses ko-kreasi penciptaan saintek," katanya.
Melalui proses ini, Yudi berharap, tidak hanya akan tercipta transfer ilmu pengetahuan, namun ada partisipasi masyarakat dalam memperbaiki dunia saintek di Indonesia.
Baca juga: Wamen Stella: Sekolah Garuda dapat diakses semua kalangan
Baca juga: Mendiktisaintek tekankan inovasi berbasis riset mulai di PT
Baca juga: Indonesia perkuat kolaborasi sains dan teknologi dengan IASTIC China
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.