Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menggelontorkan dana Rp30 miliar untuk penguatan riset daerah melalui Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa).
Pendanaan ini dialokasikan guna mendorong aktivitas kolaboratif perguruan tinggi bersama masyarakat, dengan total 118 proposal yang didanai melibatkan 118 tim pelaksana dari 75 perguruan tinggi pelaksana dan 46 perguruan tinggi pendamping, serta tersebar di 63 kabupaten/kota dari 24 provinsi di Indonesia.
"Kunci dari Kosabangsa adalah kolaborasi antara universitas. Ada universitas yang membawa program ini lebih jauh secara teknologi, dan ada universitas yang memastikan hasilnya berkelanjutan secara waktu," kata Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kemdiktisaintek Fauzan Adziman melalui keterangan di Jakarta, Jumat.
Ia menekankan fokus Program Kosabangsa adalah penyampaian inovasi teknologi kepada masyarakat serta memastikan adanya dampak nyata yang mendorong perubahan positif, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Kita ingin ada keberlanjutan sekaligus ekspansi. Universitas yang mendampingi dan didampingi berjalan bersama," katanya.
Baca juga: Wamendiktisaintek ajak pemuda tak takut kuliah di bidang antariksa
Salah satu contoh implementasi, kata dia, Program Konsorsium Perguruan Tinggi (KPT) untuk penurunan risiko stunting di bawah koordinasi Universitas Brawijaya dan Universitas Muhammadiyah Malang.
Program ini menyasar berbagai aspek, mulai dari pangan, kesehatan, budaya, hingga keberlanjutan lingkungan.
"Pendekatan yang dilakukan bukan lagi parsial, melainkan terintegrasi. Ini yang akan kita dorong di berbagai daerah," ujar Fauzan Adziman.
Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemdiktisaintek I Ketut Adnyana menyebutkan salah satu fokus utama Kosabangsa, yakni penanggulangan stunting dan kemiskinan ekstrem.
Dia mengatakan kedua isu prioritas nasional tersebut erat kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan di berbagai daerah.
"Harapan kami, dalam satu dua tahun ke depan, program ini bisa berjalan mandiri. Perguruan tinggi harus menjadi motor penggerak inovasi daerah," ujarnya.
Pelaksanaan Program Kosabangsa difokuskan di wilayah tertinggal, prioritas kemiskinan ekstrem, serta daerah rawan bencana. Kabupaten/kota mitra sasaran meliputi hingga kawasan kepulauan, seperti Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, dan Kabupaten Raja Ampat.
Bidang fokus Program Kosabangsa mencakup ekonomi kreatif, ekonomi hijau, ekonomi biru, energi, kesehatan, dan swasembada pangan.
Baca juga: Kemdiktisaintek pacu pembangunan daerah lewat Kosabangsa 2025
Baca juga: Kemdiktisaintek perkuat ekosistem riset lewat tiga program strategis
Baca juga: Stella Christie: Pemerintah siapkan skema penguatan ekosistem riset
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.