Kemdiktisaintek dorong aktifnya kembali asosiasi keilmuan di Indonesia

3 months ago 12

Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Sains dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Ahmad Najib Burhani mendorong aktifnya kembali berbagai asosiasi keilmuan di Indonesia.

Dalam diskusi di Jakarta, Selasa, Najib menekankan urgensi asosiasi keilmuan, dalam rangka pembentukan budaya sains dan teknologi (saintek) di Indonesia.

"Forum yang fokus atau asosiasi yang fokus dengan keilmuan, yang kemudian kita sebetulnya bisa menyandarkan untuk memilih profesor, mengangkat profesor, itu mestinya kepada asosiasi keilmuan," katanya.

Mantan Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora (OR IPSH), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu juga menekankan peran asosiasi keilmuan yang sejatinya harus menghidupkan budaya saintek di Indonesia melalui jurnal-jurnal dan publikasi ilmiah.

"Itu tidak terjadi di sini. Ini kan rentetan yang kita sebut sebagai ekosistem dari keilmuan kita. Itu yang belum bisa berkompetisi dengan tempat yang lain. Jurnal-jurnal kita misalnya banyak yang kualitasnya tidak bagus dan sebagainya," ujar dia.

Baca juga: Dirjen Saintek kemukakan faktor penyebab rendahnya ekosistem sains RI

Dirjen Saintek juga menyoroti adanya kasus plagiasi dan joki dalam pembuatan jurnal ilmiah. Ia menggarisbawahi hal ini sebagai salah satu bukti bahwa ekosistem saintek di Indonesia tidak hidup.

Selain itu, ia juga menilai asosiasi keilmuan di Indonesia saat ini perannya tidak hidup dan juga tidak mati, bahkan cenderung bermuatan politis.

Oleh sebab itu, Najib mengatakan Kemdiktisaintek berupaya menggandeng asosiasi-asosiasi keilmuan di Indonesia, dalam upaya menghidupkan kembali budaya dan ekosistem saintek di Indonesia.

"Ada Akademi Ilmuwan Muda Indonesia, ada Perhimpunan Insinyur Indonesia, dan lain sebagainya. Kemudian asosiasi keilmuan lain yang perlu untuk difasilitasi, dihidupkan kembali untuk kemudian menjadi pendorong dari ekosistem saintek," ucapnya.

Selain itu, Najib juga memaparkan pihaknya kini tengah berupaya menciptakan budaya dan ekosistem saintek di Indonesia, salah satunya melalui pembukaan Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) Center di berbagai kampus dan perpustakaan di Indonesia, yang akan dibuka untuk umum.

Baca juga: Wamen Stella optimistis Indonesia mampu berbenah di bidang saintek

"Kita ingin membuat orang itu mencari hiburan tidak hanya di mal, tetapi juga di perpustakaan dan di kampus-kampus dan sebagainya," tutur Ahmad Najib Burhani.

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |