Jakarta (ANTARA) - Terdapat sejumlah berita humaniora menarik yang terjadi pada Jumat (18/7) dan bisa dibaca kembali pada hari ini, mulai dari pesta rakyat di Garut yang berakhir ricuh hingga kata Menteri Kesehatan soal akses kesehatan 3T.
1. Pesta rakyat di Garut berakhir ricuh, dilaporkan tiga orang meninggal
Kegiatan Pesta Rakyat Garut rangkaian acara pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina dengan Maula Akbar putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berakhir ricuh saat agenda hiburan dan makan gratis yang digelar di Alun-Alun Garut dan Pendopo Kabupaten Garut, Jumat.
Massa dari berbagai kalangan masyarakat sudah berkerumun memadati kawasan tempat diselenggarakannya Panggung Hiburan Rakyat, dan terjadi kericuhan berdesakan di gerbang utama memasuki kawasan Pendopo.
2. Gibran ingin Sekolah Rakyat buat siswa senang belajar, tak rindu rumah
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berpesan kepada Kepala Sekolah Rakyat Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso di Solo, Jawa Tengah, agar kegiatan di sekolah dapat membuat siswa senang belajar, kerasan dan tak rindu rumah.
"Mas Wapres menitipkan kepada saya, yang penting anak-anak kerasan dulu. Jadi, mereka senang di sini, enggak minta pulang dulu, karena ini baru Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah," kata Kepala Sekolah Rakyat Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharno, Septhina, yang turut mendampingi Wapres meninjau kegiatan para siswa dan fasilitas di asrama sekolah.
3. Kemendikdasmen siapkan skema PJJ bagi warga minim akses pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) kini tengah menyiapkan skema Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) untuk masyarakat dengan akses terbatas ke lembaga pendidikan.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kemendikdasmen Tatang Muttaqin mengatakan skema ini diperuntukkan bagi anak-anak di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), di mana anak-anak tersebut mengalami keterbatasan akses tidak hanya di bidang ekonomi, namun juga geografi dan sosial seperti harus menjadi tulang punggung keluarga atas alasan tertentu.
4. Kisah pelayanan kesehatan dari pelosok negeri di Mentawai
Bidan Ilen mengembangkan payungnya, melangkahi jalan rabat beton dari dusun ke dusun, naik-turun perbukitan untuk menghampiri rumah warga yang meminta diperiksa kesehatannya.
Ia harus menempuh jarak sekitar setengah hingga dua kilometer menuju rumah warga yang tidak mampu datang ke pondok bersalin desa (Polindes) yang ditempatinya sekaligus tempat praktiknya.
5. Menkes: Masyarakat terluar harus miliki akses kesehatan setara Jakarta
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan masyarakat di pulau-pulau terluar harus memiliki akses kesehatan yang setara dengan kota-kota besar seperti Jakarta.
“Kita ingin masyarakat di pulau-pulau juga punya akses ke layanan kesehatan yang sama seperti di Jakarta. Itu tugas saya: good access, easy access, good quality, and affordable price (akses yang baik, mudah, berkualitas, dan terjangkau)," ujar Menkes.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.