Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Keluarga almarhum Suryadharma Ali menghormati permintaan Istana Negara agar mendiang dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, namun doa para santri menjadi alasan kuat untuk tetap memakamkan almarhum di area pondok pesantren.
"Pertama pertimbangan keluarga, memang kami inginkan adanya kedekatan makam almarhum Pak Surya dengan pondok pesantren yang dia bina," kata menantu mendiang, Rendika Harsono di lokasi pemakaman di Kabupaten Bekasi, Kamis.
Dia mengatakan pihak keluarga merencanakan pemakaman mendiang Suryadharma Ali di kompleks Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Jalan KH. Ahmad, Kampung Mariuk, RT 002/008, Desa Gandasari, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Ratusan warga dan santri iringi pemakaman Suryadharma Ali di Bekasi
"Permintaan itu sempat menjadi pertimbangan keluarga. Akan tetapi, istri almarhum tetap menginginkan agar mendiang suaminya dimakamkan di ponpes yang dibinanya dan juga dekat kediaman istri almarhum," katanya.
Rendika mengaku keluarga sempat dihubungi pihak Sekretariat Negara (Setneg) terkait permintaan agar almarhum Suryadharma Ali dimakamkan di TMP Kalibata.
Alasannya, Suryadharma Ali menyandang penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana pada tahun 2013, sehingga berhak untuk dimakamkan di TMP Kalibata.
"Atas permintaan itu, keluarga sempat membahas jam 10.00 WIB tadi, tapi diputuskan tetap dimakamkan di ponpes wilayah Cikarang," katanya.
Rekan sekaligus perwakilan keluarga, Kholid Hidayat membenarkan keputusan yang diambil pihak keluarga almarhum. Dia menyebut ada tarik menarik mengenai lokasi pemakaman mendiang Suryadharma Ali.
Rencana pemakaman itu sempat tertunda setelah Istana Negara menginstruksikan agar jenazah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Namun, sesaat kemudian, sang istri meminta agar jenazah Suryadharma Ali tetap dimakamkan di lingkungan pondok pesantren dengan alasan agar iringan doa dari para santrinya tidak terputus.
"Tadi saya berbincang-bincang sebelum berangkat ke sini, tarik-menarik, alot, ingin dimakamkan di Kalibata, tapi insting istrinya tajam, ingin di sini, biar didoakan para santri yang ada di sini, insya Allah ini akan mendapatkan nikmat kubur," kata dia.
Menteri Agama periode 2009-2014, Suryadharma Ali menghembuskan nafas terakhir di RS Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis pukul 04.25 WIB.
Baca juga: Jusuf Kalla kenang Suryadharma Ali sebagai orang yang baik
Baca juga: Mantan Menag Suryadharma Ali meninggal dunia
Almarhum disemayamkan di rumah duka Jalan Cipinang Cempedak I Nomor 30, Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13340 sebelum dimakamkan di Bekasi.
Tampak keluarga, sanak saudara dan pejabat Kementerian Agama turut mengiringi pemakaman almarhum Suryadharma Ali. Tangis pecah ketika jenazah mulai dikebumikan ke liang lahat.
Sang istri, Wardhatul Asriah dan putri bungsunya Nadia Jesica Nurul Wardani hanya bisa tertunduk menangis saat jenazah Suryadharma Ali diturunkan ke liang lahat.
Shalawat serta tahlil juga tak henti dilantunkan ratusan warga dan santri yang sudah menanti kedatangan mobil ambulans pembawa jenazah almarhum sejak tadi pagi untuk dishalatkan sebelum dimakamkan di area pondok pesantren.
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.