Cianjur (ANTARA) - Kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menurunkan dua mobil damkar dari Pos Sindangbarang guna memadamkan api yang membakar pondok pesantren di Desa Margaluyu, Kecamatan Tanggeung, Senin.
Kasi Pemadaman dan Penyelamatan Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur Budianto mengatakan pihaknya bersama kepolisian masih melakukan penelitian penyebab pasti kebakaran yang menghanguskan 10 kamar santri itu, namun dugaan sementara akibat arus pendek listrik.
"Petugas langsung melakukan penanganan hingga tuntas dengan dua unit mobil damkar, tidak ada korban jiwa namun 10 kamar santri nyaris rata dengan tanah diamuk 'si jago merah'," katanya.
Setelah api berhasil dipadamkan, petugas melakukan pendinginan agar api tidak kembali menyala dan menjalar ke bangunan lainnya atau rumah warga yang berdekatan dengan ponpes tersebut. Selama penanganan kebakaran, petugas dibantu warga sekitar dan pengurus pondok pesantren.
Baca juga: Pembangunan Ponpes Gontor 8 terbakar dibantu Pj Gubernur Aceh
Ia mengimbau pengurus pondok dan warga sekitar rutin melakukan pemeriksaan jaringan listrik di dalam rumah, guna menghindari terjadi arus pendek listrik yang dapat memicu kebakaran serta mematikan sambungan listrik saat keluar rumah.
"Saat keluar rumah pastikan juga kompor dan alat elektronik lainnya dalam keadaan mati, guna menghindari arus pendek listrik, pastikan jaringan listrik di dalam rumah dalam kondisi baik dan terawat," katanya.
Berdasarkan keterangan, warga sekitar melihat api sudah membesar di bangunan pondok pesantren berlantai dua semi permanen itu. Mereka langsung berhamburan ke lokasi guna memadamkan api dengan alat seadanya sambil menunggu kedatangan mobil damkar.
Saat kebakaran, pondok dalam kondisi sepi karena sebagai besar santri sudah pulang dan tidak ada yang menginap.
Dalam kejadian itu, api dengan cepat menjalar ke setiap ruangan yang merupakan asrama atau kamar para santri.
"Sekitar 10 ruangan atau asrama santri yang ludes terbakar, kami bersama warga tidak dapat berbuat banyak karena api dengan cepat menjalar dan terus membesar, sementara alat yang digunakan hanya ember dan beberapa selang plastik," kata warga setempat, Ili Sadili (57).
Baca juga: Ponpes Nurul Iman Dharmasraya terbakar
Baca juga: Ponpes Al Falah di Banjarbaru terbakar
Baca juga: Gedung ponpes di Cianjur terbakar diduga akibat arus pendek listrik
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.