KCIC-Pixel optimalkan teknologi untuk kembangkan bisnis nontiket

3 hours ago 1
KCIC juga menyediakan media placement di area integrasi antarmoda seperti entrance hall LRT Halim dan beberapa lokasi strategis lainnya

Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) bekerja sama dengan perusahaan media periklanan Pixel Group mengoptimalkan teknologi pengembangan bisnis nontiket (non-farebox) sebagai upaya menciptakan nilai tambah bagi perusahaan pengelola kereta cepat Whoosh tersebut.

"Lebih dari 80 brand dari sektor perbankan, otomotif, kuliner, pariwisata, perhotelan, agen tiket, hingga produk fast-moving consumer goods (FMCG) telah memanfaatkan jaringan media iklan ini," ucap Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan terdapat potensi besar pengembangan bisnis nontiket melalui media iklan yang dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam, mengingat volume penumpang Whoosh yang semakin meningkat yang didukung dengan ketersediaan jadwal yang semakin banyak.

Hingga kini Whoosh telah mengangkut sekitar 8 juta penumpang dan rata-rata harian mencapai 24 ribu penumpang. Perjalanan Whoosh kini hadir lebih banyak, yakni 62 perjalanan per hari, dengan setiap 30 menit jadwal Whoosh tersedia untuk penumpang.

Ia menuturkan saat ini, KCIC telah menyediakan lebih dari 627 titik media iklan, meliputi LED, Lightbox, TV kereta, in-train branding, dan media lainnya yang tersebar di stasiun serta gerbong kereta.

"Selain itu, KCIC juga menyediakan media placement di area integrasi antarmoda seperti entrance hall LRT Halim dan beberapa lokasi strategis lainnya," kata Dwiyana.

Dwiyana menambahkan pihaknya juga mengembangkan sektor bisnis nontiket lainnya, seperti pengelolaan area parkir, penyewaan lokasi usaha untuk ritel, hak penamaan stasiun, serta penyewaan area untuk pameran produk.

Ia menyampaikan lebih dari 150 tenant telah bekerja sama dengan KCIC, termasuk 103 UMKM yang telah difasilitasi untuk membuka usaha di stasiun Whoosh untuk terhubung dengan berbagai audiens penumpang Whoosh.

"KCIC terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi inovatif dalam ekosistem transportasi modern di Indonesia," ujar Dwiyana.

Direktur Pixel Group David Leong menyampaikan kolaborasi tersebut memanfaatkan teknologi serta integrasi media luar ruang konvensional dan digital untuk menciptakan solusi komunikasi yang tidak hanya menyediakan ruang iklan premium, tetapi juga mampu mengoptimalkan interaksi (engagement) dengan audiens secara real-time dan relevan.

"Kolaborasi ini membuktikan bahwa industri periklanan luar ruang telah memasuki era baru, di mana pemanfaatan teknologi menjadi salah satu kunci penting untuk menciptakan pengalaman komunikasi yang lebih interaktif dan relevan kepada pengguna transportasi publik," tuturnya.

Ia mengatakan pihaknya memanfaatkan konten dinamis yang dapat disesuaikan berdasarkan data perilaku dan tren audiens, sehingga kampanye iklan yang dihadirkan dapat lebih efektif dan terukur.

"Kami optimis, dengan dukungan infrastruktur dari KCIC dan solusi layanan yang kami sediakan mampu meningkatkan nilai efektivitas iklan serta memberikan nilai tambah yang signifikan bagi para brand dan klien," kata David.

Ia menuturkan pihaknya saat ini tengah mengeksplorasi lebih jauh titik iklan potensial di kereta dan sepanjang perjalanan Whoosh untuk optimalisasi pengalaman penumpang yang lebih menarik dan relevan.

"Kolaborasi kami dengan pihak pengelola dan operator transportasi publik lainnya seperti LRT Jadebek dan TransJakarta, kami dapat membantu brand dan klien mengoptimalkan lokasi titik di area-area strategis," ujar David.

Baca juga: Menhub dorong percepatan pembangunan akses Stasiun KC Karawang

Baca juga: Whoosh angkut lebih dari 8 juta penumpang

Baca juga: Whoosh jadi kereta komuter supercepat dengan 62 perjalanan per hari

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |