KBRI Yangon tegaskan komitmen lindungi WNI korban online scam Myanmar

7 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat upaya pelindungan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban online scam di wilayah Myawaddy, Kayin State, Myanmar.

“KBRI menegaskan komitmen untuk mengambil langkah yang diperlukan secara tegas dan proporsional sesuai dengan koridor hukum dan prosedur diplomatik yang berlaku,” bunyi pernyataan resmi KBRI Yangon yang diterima di Jakarta, Jumat.

Penguatan pelindungan terhadap WNI tersebut dilakukan seiring dengan meningkatnya laporan mengenai keberadaan WNI yang terindikasi bekerja pada aktivitas online scam di kawasan tersebut.

Dalam beberapa hari terakhir, KBRI menerima tiga laporan baru yang mencakup 148 WNI yang berada di tiga lokasi terpisah di wilayah Myawaddy.

Informasi awal dari para pelapor sedang diverifikasi secara menyeluruh, dan upaya pendampingan dilakukan dengan mengutamakan keamanan, keselamatan, serta kerahasiaan data para WNI yang masih berada dalam situasi rentan.

Dari total tersebut, sebanyak 58 WNI dilaporkan berada di kompleks eks-KK Park. Namun keputusan untuk mengembalikan WNI ke Indonesia atau tetap bertahan di kawasan tersebut, masih dipertimbangkan.

Baca juga: Kemlu: WNI eks KK Park perlu jalani asesmen sebelum dipulangkan

Kendati demikian, KBRI terus memantau perkembangan terhadap 53 WNI yang telah teridentifikasi berada di salah satu camp di bawah pengawasan kelompok otoritas setempat.

Sementara itu, sejak situasi mencuat pada 22 Oktober, sebanyak 30 WNI telah menyeberang ke Thailand dalam beberapa dan saat ini dalam penanganan serta pendampingan KBRI Bangkok.

Dengan demikian, secara total, terdapat total 231 WNI yang telah terlapor menjadi korban online scam yang dihimpun melalui berbagai jalur informasi, dengan status, lokasi penempatan, serta tingkat kerentanan yang berbeda-beda.

“Upaya penanganan terhadap berbagai kelompok WNI tersebut dilaksanakan secara bertahap, terukur, dan berhati-hati, dengan mempertimbangkan dinamika keamanan di lapangan serta melalui koordinasi erat dengan otoritas yang berwenang di Myanmar, maupun mitra terkait di negara kawasan,” tambah pernyataan KBRI Yangon.

Lebih lanjut, KBRI mengimbau masyarakat Indonesia agar waspada terhadap tawaran kerja luar negeri yang tidak resmi.

Sejumlah kasus menunjukkan adanya modus perekrutan di negara lain terlebih dahulu, sebelum para korban diselundupkan ke wilayah perbatasan Myanmar untuk dipekerjakan secara ilegal pada aktivitas online scam.

Baca juga: KBRI catat 20 orang WNI berhasil kabur dari lokasi judi online Myanmar

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |