Kanada alihkan fokus dagang ke ASEAN pasca perang tarif dengan AS

1 day ago 2

Jakarta (ANTARA) - Lembaga think tank Asia Pacific Foundation of Canada (APF Canada) menyatakan Kanada semakin mengarahkan fokus kepada pasar ASEAN setelah perang tarif dengan Amerika Serikat (AS) memengaruhi hubungan dagang kedua negara.

Asia Regional Director APF Canada, Barrett Bingley, dalam acara “Canada–In-Asia: Momentum Jakarta” di Jakarta, Rabu, mengatakan Kanada kini mencari pasar baru karena bertekad mengurangi ketergantungan ekonomi dengan AS.

Ia menilai ASEAN menjadi kawasan yang paling menjanjikan berkat demografi muda dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang tinggi.

Bingley menyampaikan keyakinan bahwa pertumbuhan dagang Kanada tidak akan datang dari Eropa karena benua tersebut tidak menunjukkan pertumbuhan PDB yang kuat.

Menurut dia, laju ekonomi global dalam beberapa tahun ke depan secara sistematis akan bertumpu pada sejumlah wilayah di Asia.

Meski demikian, ia mengakui Kanada tengah menghadapi tantangan dalam hubungan dagangnya dengan China. Perdagangan dengan India juga belum sepenuhnya kuat.

Dengan kondisi tersebut, kata Bingley, dua kawasan besar yang tersisa sebagai target perluasan pasar adalah Asia Timur Laut yang demokratis dan Asia Tenggara.

“Yang benar-benar tersisa adalah dua kawasan besar lainnya, yaitu Asia Timur Laut yang demokratis dan Asia Tenggara sebagai fokus utama. Asia Timur Laut memang besar dari sisi PDB dan kaya, tetapi juga menua dan tidak memiliki pertumbuhan PDB yang cepat,” ucapnya.

Ia menyebut Asia Timur Laut memang memiliki PDB besar dan tingkat kesejahteraan tinggi, tetapi mengalami penuaan populasi dan tidak memiliki pertumbuhan ekonomi yang cepat. Sementara itu, Asia Tenggara dinilai lebih dinamis dan memiliki potensi pasar yang lebih besar dalam jangka panjang.

Bingley menegaskan bahwa meskipun pengembangan perdagangan dengan ASEAN tidak lepas dari sejumlah tantangan, kawasan ini sangat penting bagi Kanada. Komitmen tersebut tercermin dari dorongan kuat Ottawa untuk menuntaskan Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Kanada.

Setelah menyelesaikan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), Kanada juga telah mengumumkan negosiasi FTA dengan Filipina dan Kanada.

Selain perjanjian dagang, Kanada melengkapinya dengan berbagai kerja sama lain, termasuk perjanjian kerja sama militer dengan Indonesia dan kesepakatan Status of Forces Agreement dengan Filipina.

“Pada dasarnya, Kanada berupaya menjangkau ASEAN secara menyeluruh dan melihat kawasan ini sebagai wilayah pertumbuhan yang sangat penting bagi kami. Dan kami berharap ASEAN juga melihat Kanada sebagai peluang pertumbuhan bagi mereka,” kata Bingley.

APF Canada yang berdiri sejak 1984 merupakan lembaga publik independen nirlaba yang berfokus memperkuat keterlibatan Kanada dengan Asia melalui penelitian kebijakan, pertemuan strategis, serta inisiatif pengembangan kapasitas.

Adapun Perdana Menteri (PM) Kanada Mark Carney pada Oktober mengatakan bahwa dia akan menggandakan ekspor negara tersebut ke pasar non-AS dalam satu dekade mendatang guna mengurangi ketergantungan ekonomi Kanada pada AS.

AS telah mengenakan tarif 35 persen terhadap sebagian besar barang impor dari Kanada pada Agustus lalu. Kemudian pada Oktober, Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif tambahan 10 persen. Di sisi lain, impor untuk produk baja dan aluminium dikenakan tarif 50 persen.

Baca juga: Kanada bidik perluasan kerja sama agrifood dengan Indonesia

Baca juga: Dubes Kanada: Kanada akan terus perkuat hubungan dengan ASEAN

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |