Kampung Dinosaurus China menjelma pusat penelitian fosil global

1 hour ago 2

Harbin (ANTARA) - Di sebuah wilayah terpencil di China timur laut yang berbatasan dengan Rusia, dinosaurus seakan mengambil alih jalanan. Dari penanda bangunan bergambar dinosaurus yang sedang mengaum hingga kios-kios pasar yang dihiasi oleh para sahabat prasejarah, Jiayin di Provinsi Heilongjiang menyatu dengan warisan hewan purba yang menjelajahi Bumi pada jutaan tahun silam tersebut.

Kecintaan terhadap dinosaurus itu bermula dari penemuan yang bersejarah pada 1902 saat para ahli paleontologi menemukan "Mandschurosaurus amurensis", dinosaurus hadrosaurid berukuran besar, yang menandai salah satu ekskavasi fosil dinosaurus utama paling awal di China.

Hal itu menjadikan Jiayin dijuluki sebagai "kampung halaman dinosaurus," dengan para ahli menegaskan bahwa area itu menyimpan salah satu situs penguburan dinosaurus paling signifikan di Asia.

"Hingga saat ini, 13 kerangka fosil hadrosaurus utuh telah diekskavasi dari Gunung Longgu," urai Sun Kexin, seorang pemandu di Museum Dinosaurus Jiayin Shenzhou. "Para ahli meyakini area ini mewakili lokasi penguburan dinosaurus berskala besar yang menyimpan sedikitnya 100 fosil utuh lainnya dan menunggu untuk ditemukan."

Dedikasi wilayah itu terhadap bidang paleontologi mencapai puncaknya saat Taman Geologi Nasional Dinosaurus didirikan pada 2001. Taman itu memiliki luas 38,44 kilometer persegi dengan batas zona inti, penyangga, dan eksperimen yang jelas. Taman tersebut memiliki beberapa fungsi termasuk penelitian ilmiah, edukasi masyarakat, dan pariwisata.

Di dalam taman itu, Museum Dinosaurus Shenzhou berdiri sebagai bukti sejarah alam dan rasa ingin tahu manusia, dan menyimpan spesimen-spesimen yang memberikan wawasan tak ternilai terkait evolusi dinosaurus dan perubahan geologis. Para pengunjung dapat berjalan menyusuri pameran yang berisi fosil-fosil yang terawat dengan sangat baik dan model-model dinosaurus berukuran seperti aslinya sehingga seolah-olah hewan purba tersebut telah melangkah keluar dari mesin waktu.

"Seekor hadrosaurus yang lebih besar mengangkat kepalanya tinggi-tinggi, seolah-olah telah menyadari bencana yang mendekat namun tidak dapat melarikan diri, menggunakan sisa tenaga terakhir untuk mengaum dan memperingatkan rekan-rekannya," papar Sun selama tur. "Hewan itu menatap hadrosaurus yang lebih kecil di sampingnya, yang diyakini sebagai anaknya -- sebuah momen yang mengabadikan ikatan yang mendalam di antara mereka."

Belum lama ini, wilayah itu menarik atensi global lewat penyelenggaraan Forum Jiayin Keempat tentang Perlindungan Fosil dan Simposium Geosains Pariwisata, menarik para ahli dari China, Rusia, Jepang, Prancis, dan Thailand.

Profesor Abdul Rahman Ashraf dari Universitas Bonn di Jerman menjadi bukti betapa kuatnya daya tarik internasional acara tersebut.

"Saya telah mengunjungi Jiayin sebanyak 25 kali dan China merupakan kampung halaman kedua bagi saya," tutur cendekiawan berusia 83 tahun tersebut. "Selama hampir empat dekade, saya telah berkolaborasi dengan banyak profesor China, menjalin hubungan kerja sama yang sangat baik."

Daya tarik internasional tersebut melampaui lingkup peneliti individu. Presiden International Organization of Palaeobotany Harufumi Nishida menyatakan, "Sejak undangan pertama saya pada 2003, saya telah menyaksikan berbagai kemajuan yang luar biasa. Para rekan-rekan asal China telah mengungkap dinosaurus dan ekosistem mereka melalui kerja sama internasional."

Ketua Palaeontological Society of China Wang Jun menekankan posisi Jiayin yang unik. "Lokasi geografis tidak hanya menjadikannya situs fosil yang penting tetapi juga jembatan bagi pertukaran internasional. Paleontologi tidak mengenal batas -- hal itu membutuhkan dialog, kerja sama, dan kemajuan bersama," tutur Wang.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |