Kaltim sasar 1.500 pencari kerja untuk dapatkan sertifikat kompetensi

1 week ago 19

Samarinda (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur menyasar 1.500 pencari kerja untuk mendapatkan sertifikat kompetensi pada tahun 2025 guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan daya saing tenaga kerja di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Rozani Erawadi di Samarinda, Kamis, mengungkapkan sasaran tersebut dicapai melalui berbagai program pelatihan yang diselenggarakan di Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Balikpapan dan BLKI Bontang.

"Kami menyasar 1.000 pencari kerja di BLKI Balikpapan dan 500 lainnya di BLKI Bontang," ujar Rozani.

Selain pelatihan di BLKI, Disnakertrans Kaltim juga melakukan program pemagangan yang menargetkan sekitar 400 peserta. Program ini, kata Rozani, dapat memberikan pengalaman kerja langsung kepada para pencari kerja sehingga mereka lebih siap memasuki dunia industri.

Baca juga: Disnakertrans Jabar dorong pencari kerja punya sertifikasi kompetensi

Rozani menjelaskan pihaknya menyaring calon peserta pelatihan berdasarkan data kependudukan dan pencatatan sipil daerah. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa prioritas diberikan kepada mereka yang belum pernah mengikuti pelatihan kompetensi kerja.

"Prioritas utama adalah para pencari kerja yang belum memiliki pengalaman pelatihan sama sekali, termasuk mereka yang sebelumnya tidak lulus atau gagal dalam pelatihan," katanya.

Menurut dia, sertifikat kompetensi tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), selain sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

"Sertifikat dari Kemnaker ini penting untuk meningkatkan pengakuan dan kredibilitas para operator di dunia kerja," katanya.

Baca juga: Sertifikasi profesi dinilai jadi peluang bagi pencari kerja masa depan

Mengenai sektor prioritas pelatihan kompetensi kerja tahun ini, Rozani mengatakan bahwa pihaknya masih berfokus pada sektor-sektor yang sesuai dengan perkembangan industri di Kaltim. Sektor-sektor tersebut meliputi pertambangan, perdagangan besar dan eceran, reparasi sepeda motor, serta konstruksi.

"Sektor jasa seperti tata graha juga tetap menjadi perhatian kami, meskipun minat terhadap sektor ini cenderung lebih rendah," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa sektor jasa yang masih dipertahankan fokusnya adalah pada tingkat industri pengolahan.

Disnakertrans Kaltim berharap melalui program pelatihan dan sertifikasi kompetensi kerja dapat meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja lokal sehingga mampu mengisi kebutuhan industri yang semakin berkembang di provinsi tersebut.

Baca juga: Pemerhati: Sertifikasi kompetensi syarat tenaga kerja berdaya saing

"Langkah ini juga dapat menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim," ucap Rozani.

Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |